MAKASSAR, KOMPAS.com – Tiga orang anak tenggelam saat bermain di kubangan bekas galian Stadion Mattoangin, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, sedalam empat meter, Minggu (23/2/2021).
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Makassar, Muhammad Hasanuddin mengatakan, ketiganya dikabarkan mendatangi lokasi tersebut sekitar pukul 09.00 Wita.
“Tiga anak yang berenang, Reka, Adli dan Fajri. Sementara Reka berhasil selamat setelah sempat juga tenggelam,” kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Makassar, Muhammad Hasanuddin kepada wartawan, Minggu.
Baca juga: 2 Bocah Ditemukan Tewas Tenggelam di Basemen Hotel Mangkrak
Petugas dari Damkar Kota Makassar kemudian membawa jasad kedua korban tewas ke rumah duka di Jalan Kakatua 2, Kota Makassar.
Dia mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan dari masyarakat adanya tiga orang anak tenggelam sekitar pukul 11.00 Wita.
Sekitar pukul 11.45 Wita, kedua korban akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
“Jenazah dibawa ke rumah orangtuanya di Jalan Kakatua II untuk disemayamkan. Memang dalam kubangan bekas galian Stadion Mattoanging itu mencapai 4 meter,” katanya.
Baca juga: Asyik Main Air, 2 Pelajar SD Tewas Tenggelam di Sungai Mbalem Jepara
Sementara itu, salah seorang warga di sekitar Stadion Mattoangin, Ahmad mengungkapkan, biasa banyak anak-anak yang datang berenang di kubangan bekas bongkaran Stadion Mattoangin.
"Ini anak bermain bersama berapa temannya di sekitaran kubangan, tiba-tiba ada yang berteriak kalau ada anak tenggelam. Jadi kami langsung laporkan ke damkar untuk melakukan pencarian," kata Ahmad.
Ahmad mengungkapkan, jika kubangan ini akibat bongkaran Stadion Mattoangin yang dilakukan Gubernur Sulsel non-aktif, Nurdin Abdullah.
Stadion Matoanging ini rencana akan dibangun kembali, namun Nurdin Abdullah keburu ditangkap KPK.
Dia berharap pemerintah segera menimbun kubangan ini agar kejadian serupa tidak kembali terjadi.
"Sering kami warga sekitar Stadion Mattoangin menegur dan melarang anak-anak berenang di kubangan karena sangat dalam. Meski pagar Stadion Mattoangin ditutup, anak-anak biasa masuk lewat jalan tikus atau pagar yang rusak atau jebol.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.