Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dekat Rumah Penduduk, Warga Bongkar Paksa Makam Jenazah Covid-19, Ini Kronologinya

Kompas.com - 23/05/2021, 14:38 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Khoirunnisa Hasibuan berang.

Ia menolak penguburan seorang jenazah pasien Covid-19 di permakaman umum Katolik di Lingkungan I, Kelurahan Aek Tampang, Kecamatan Padang Sidempuan Selatan, Kota Padang Sidempuan, Sumatera Utara.

Ia beralasan, makam tersebut berdekatan dengan rumahnya.

"Kami meminta agar makam kembali dibuka dan dipindahkan, karena rumah saya berada sangat dekat sekali dengan pemakaman. Kan sudah ada pemakaman khusus Covid-19 yang dibuat Pemkot, kenapa harus di sini," tuturnya, Sabtu (22/5/2021) malam.

Tak hanya Khoirunnisa, sejumlah warga juga melakukan penolakan yang sama.

Baca juga: Tolak Pemakaman Jenazah Covid-19, Warga Bakar dan Bongkar Paksa Makam

Haidir Nasution salah satunya. Lelaki yang dikenal sebagai tokoh masyarakat setempat ini juga meminta agar makam dibongkar dan dipindahkan.

"Saya melihat petugas memakamkan menggunakan APD lengkap, artinya sudah menduga ke arah Covid-19. Maka harapan kami, agar makam dibongkar dan dipindahkan," ucapnya.

Dia mengetahui adanya pemakaman menggunakan protokol Covid-19 usai diberitahu warga dan melihat video prosesi pemakaman.

Peristiwa ini bermula saat petugas Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 memakamkam seorang pasien positif pada Sabtu.

Berdasar kesepakatan keluarga, jenazah pasien dikebumikan di permakaman tersebut.

Baca juga: Fakta-fakta Kasus Vaksinasi Ilegal, Diikuti 1.085 Orang, Peserta Bayar Rp 250.000

 

Dibakar dan dibongkar paksa

Ilustrasi makam.Shutterstock Ilustrasi makam.

Munculnya penolakan ini membuat Camat Padang Sidempuan Selatan Toyib Simanjuntak meminta warganya untuk menahan diri.

Dia menjanjikan, apa yang diproteskan warganya bakal disampaikan ke Satgas Covid Padang Sidempuan.

"Tim Satgas Covid-19 itu bukan Wali Kota saja, ada Ibu Kapolres, Bapak Dandim, Pak Kajari, dan forum pimpinan lainnya. Jadi apa yang disampaikan ini, akan saya bawa ke Satgas untuk dicari solusinya," ungkapnya.

Karena tak kunjung memperoleh solusi, warga nekat membongkar makam tersebut. Mereka bahkan sempat membakar area makam.

Peristiwa ini berlangsung sekitar pukul 23.30 WIB.

Baca juga: Saat Dokter, ASN, dan Agen Properti Kongkalikong Jual Beli Vaksin Ilegal

Ngotot minta dipindah

Petugas Tim Satgas Covid-19 saat melakukan pemakaman salah satu warga yang meninggal dunia akibat Covid-19 di Lingkungan I, Kelurahan Aek Tampang, Kecamatan Padang Sidempuan Selatan, Kota Padang Sidempuan, Sabtu (22/5/2021). Pemakaman tersebut mendapat penolakan warga sekitar, hingga berujung pada aksi pembakaran dan pembongkaran makam.DOK. WARGA Petugas Tim Satgas Covid-19 saat melakukan pemakaman salah satu warga yang meninggal dunia akibat Covid-19 di Lingkungan I, Kelurahan Aek Tampang, Kecamatan Padang Sidempuan Selatan, Kota Padang Sidempuan, Sabtu (22/5/2021). Pemakaman tersebut mendapat penolakan warga sekitar, hingga berujung pada aksi pembakaran dan pembongkaran makam.

Aksi mereka tak berlangsung lama usai personel Satgas Covid-19 mendatangi lokasi.

Kepala Kepolisian Resor Padang Sidempuan AKBP Juliani Prihartini dan Sekretaris Satgas Covid-19 Arfan Siregar ikut turun tangan.

Kepada warga, tim Satgas menjelaskan bahwa jenazah pasien Covid-19 yang sudah dimakamkan tidak akan menularkan virus.

Ditambah lagi, jenazah tersebut telah ditangani sesuai protokol Kesehatan.

"Jadi jenazah sudah dimandikan, dibungkus, dimasukkan ke dalam peti, dikubur sedalam 2 meter. Jadi sudah sesuai protokol yang ada," tutur salah satu dokter Satgas Covid-19 Padang Sidempuan.

Baca juga: Klaster Mushala di Kendal, 19 Orang Positif Covid-19

Meski sudah diberi penjelasan, warga masih kukuh dengan pendiriannya. Warga menganggap, apa yang disampaikan Satgas bukanlah solusi.

"Sampai dini hari tadi saya menganggap tidak ada solusi, dan bagi warga yang masih merasa keberatan, akan kita surati atau datangi langsung Wali Kota, DPRD," ujar Haidir Nasution.

Baca juga: Warga Cilacap yang Kontak dengan ABK Positif Covid-19 Varian India Di-tracing

Haidir menerangkan, dirinya menyesalkan tidak adanya koordinasi antara petugas dengan warga soal pemakaman jenazah pasien Covid-19.

"Dan kami sangat menyayangkan tidak ada koordinasi dengan kami di sini," paparnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Padang Sidempuan, Oryza Pasaribu | Editor: Khairina)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Regional
Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

Regional
Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Regional
Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Regional
Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com