KOMPAS.com - Saat berkunjung ke Blitar, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan jika Jawa Timur berada di area ring of fire.
Hal tersebut ia ungkapkan setelah Jawa Timur diguncang gempa dua kali dalam kurun waktu sebulan.
Gempa pertama berpusat di Malang pada Sabtu (10/4/2021). Sementara gempa kedua terjadi pada Jumat (21/5/2021).
Baca juga: Gempa Blitar Akibatkan Overscale pada Seismogram, Ini Penjelasan BMKG
Untuk itu ia berharap masyarakat di Jatim memperhatikan pembangunan rumah tahan gempa.
Meski tidak bisa sekaligus pembangunan rumah tahan gempa harus dilakukan khususnya di wilayah pesisir selatan Jawa Timur.
"Seyogyanya konstruksi bangunan dipilih yang tahan gempa karena wilayah selatan Jawa termasuk Jawa Timur ini ada di area ring of fire," ujarnya Sabtu (22/5/2021) tanpa merinci jenis rumah tahan gempa seperti apa dan bagaimana skemanya.
Baca juga: Khofifah Minta Kades hingga Bupati Rayu Mbah Tukiyem, Korban Gempa yang Ogah Dievakuasi
"Memang bertahap. Konstruksi harus disiapkan yang tahan gempa," tambahnya. Khofifah kembali menyinggung sulitnya melakukan antisipasi dan mitigasi bencana alam termasuk gempa bumi.
Menurutnya, beberapa pihak terutama BMKG telah secara kontinyu mitigasi dan peringatan ancaman bencana alam.
"Seperti dulu disiapkan mitigasi gempa di Pacitan dan Banyuwangi tapi ternyata terjadi di Malang, (berdampak) di Lumajang dan sebagian Blitar," ujarnya.
Sulitnya memprediksi bencana alam, ujar Khofifah, membuat konsep kampung tangguh dan kampung siaga bencana (KSB) harus kembali direvitalisasi.
Baca juga: Kenapa Magnitudo Gempa Blitar Diperbarui? Ini Penjelasan BMKG
Menurut Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Mitigasi BMKG Daryono, gempa bumi di Blitar ini merupakan jenis gempa menengah akibat adanya deformasi atau patahan batuan di Zona Benioff.
Zona Benioff adalah bagian slab lempeng samudra (Indo-Australia) yang sudah tersubduksi dan menukik di bawah lepas pantai selatan Jawa Timur.
Baca juga: Pusat Gempa Blitar 110 Km di Bawah Laut, Kok Getarannya Terasa Kuat?
"Ini masih gempa Benioff," kata Daryono kepada Kompas.com, Jumat (21/5/2021).
Fakta lain dari gempa Benioff di Blitar ini juga merupakan gempa yang berpusat di zona tunjaman lempeng di bawah megathrust.
Hingga Jumat malam pukul 23.00 WIB, terjadi empat kali gempa susulan dengan magnitudo berkisar 2,7 dan 3,1.
Daryono menyebut gempa ini merupakan gempa urutan yang ke-12 dari rentetan gempa merusak di selatan Malang sejak 15 Agustus 1896.
Baca juga: 6 Fakta Gempa Blitar, dari Bukan Gempa Megathrust hingga Termasuk Merusak
Namun, gempa Blitar bukanlah gempa susulan dari gempa magnitudo M 6,1 yang mengguncang Malang pada Sabtu (10/4/2021).
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Asip Agus Hasani, Ellyvon Pranita | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief, Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.