Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Video Viral Orangutan Melintas di Jalan Tambang Batubara Kaltim

Kompas.com - 21/05/2021, 20:10 WIB
Zakarias Demon Daton,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com – Sebuah video memperlihatkan seekor orangutan sedang melintas di Jalan Hauling atau Jalan Tambang Batubara viral di media sosial beberapa hari terakhir.

Usut punya usut, video tersebut diambil di area tambang batubara berlokasi di Desa Sepaso Timur, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur (Kaltim).

Plt Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim Nur Patria Kurniawan mengatakan, sudah menurunkan tim penyelamat satwa liar (wildlife rescue) ke lokasi untuk identifikasi lapangan.

Baca juga: Cerita di Balik Hidangan 3.000 Porsi Bakso dan Siomay untuk Napi di Samarinda

Setelah dilakukan penelusuran, kata Nur, video itu direkam oleh seorang sopir dump truk R 23 bermuatan batubara milik PT Tawabu Mineral Resource, pada Senin (17/5/2021) sekitar pukul 10.00 Wita.

Saat itu, sopir yang bernama Yohanis Dali itu melintas melalui Jalan Hauling menuju pelabuhan batubara di Desa Sepaso Timur, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur.

“Saat di kilometer (KM) 17 dia melihat seekor orangutan terlihat sedang menyebrang Jalan Hauling,” kata Nur.

Seketika, sopir yang membawa DT R 23 itu langsung berhenti dan memberikan jalan orangutan itu. Dia juga merekam menggunakan ponsel miliknya.

Tujuan dokumentasi itu, kata Nur, dimaksud ingin menyampaikan ke rekan sopir lain agar berhati-hati melintas di KM 17 karena ada orangutan.

“Video itu lalu dia kirim ke WA grup berisi rekan sopir lainnya," tutur Nur.

Baca juga: Dilarang Terima Kunjungan Idul Fitri, Begini Para Napi di Rutan Samarinda Bertemu Keluarga

Usai memberi jalan orangutan hingga ke sisi kiri tepi jalan, sopir tersebut kemudian melanjutkan perjalanannya menuju pelabuhan batubara.

Sejak itu, video tersebut tersebar, BKSDA Kaltim langsung merespons. Tim penyelamat satwa diturunkan ke lokasi.

Saat ini, kata Nur, tim rescue masih identifikasi lapangan.

“Saya minta dilokalisir pakai drone, untuk melihat kemungkinan-kemungkinan, apakah di situ ada masih ada hutan atau sudah enggak ada,” kata dia.

Sampai saat ini dirinya belum mendapat laporan dari tim lapangan.

"Sampai saat ini kami tunggu hasil drone dulu. Apakah orangutan itu hanya melintas dari jalan hauling kemudian masuk ke hutan, atau memang enggak hutan lagi di situ, baru kami ambil tindakan,” sambung Nur.

Namun, lanjut Nur, jika hasil identifikasi ditemukan sudah tidak ada hutan di area situ, maka orangutan itu akan dicari dan dievakuasi ke tempat lain yang lebih memadai.

"Kami akan minta agar tidak dilakukan penambangan lagi di area situ yang mengganggu hutan orangutan," terang dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Minta Tambah SPKLU di Tol Jateng, Saat Ini Hanya Ada 21

Polisi Minta Tambah SPKLU di Tol Jateng, Saat Ini Hanya Ada 21

Regional
Soal Nama yang Akan Diusung di Pilkada Semarang, DPC Partai Demokrat Tunggu Petunjuk

Soal Nama yang Akan Diusung di Pilkada Semarang, DPC Partai Demokrat Tunggu Petunjuk

Regional
Musrenbang RPJPD Banten 2025-2045, Pj Gubernur Al Muktabar: Fokuskan pada Pencapaian Indonesia Emas 2045

Musrenbang RPJPD Banten 2025-2045, Pj Gubernur Al Muktabar: Fokuskan pada Pencapaian Indonesia Emas 2045

Regional
Calo Tiket Bus yang Ancam Penumpang di Pelabuhan Merak Sudah Beroperasi 3 Bulan

Calo Tiket Bus yang Ancam Penumpang di Pelabuhan Merak Sudah Beroperasi 3 Bulan

Regional
Rektor UIN Salatiga Bantah Mahasiswanya Ikut Program Ferienjob di Jerman

Rektor UIN Salatiga Bantah Mahasiswanya Ikut Program Ferienjob di Jerman

Regional
4 Kecamatan di Demak Masih Terdampak Banjir, Balai Desa Wonorejo Tergenang

4 Kecamatan di Demak Masih Terdampak Banjir, Balai Desa Wonorejo Tergenang

Regional
Anggota DPRD Seluma Bengkulu Demo Dewan Lainnya yang 'Malas'

Anggota DPRD Seluma Bengkulu Demo Dewan Lainnya yang "Malas"

Regional
Masuk Daerah Rentan Korupsi, KPK Minta Pemkot Semarang Perbaiki Sektor Barang dan Jasa

Masuk Daerah Rentan Korupsi, KPK Minta Pemkot Semarang Perbaiki Sektor Barang dan Jasa

Regional
Tilap Dana Desa Rp 592 Juta, Kades di Kuansing Riau Ditangkap

Tilap Dana Desa Rp 592 Juta, Kades di Kuansing Riau Ditangkap

Regional
Tak Sesuai yang Dijanjikan, 27 Mahasiswa Unnes yang Ikut Program Ferienjob Diminta Pulang ke Indonesia

Tak Sesuai yang Dijanjikan, 27 Mahasiswa Unnes yang Ikut Program Ferienjob Diminta Pulang ke Indonesia

Regional
Di Tengah Banjir, Perayaan HUT Ke-521 Demak Dilakukan dengan Doa dan Ziarah Makam Raja

Di Tengah Banjir, Perayaan HUT Ke-521 Demak Dilakukan dengan Doa dan Ziarah Makam Raja

Regional
Pasangan Muda-mudi Mesum dalam Toilet Mushala di Kediri, Berawal Curhat Soal Kerjaan

Pasangan Muda-mudi Mesum dalam Toilet Mushala di Kediri, Berawal Curhat Soal Kerjaan

Regional
Kasus DBD di Solo Meningkat, 45 Kasus di 2024, 2 Meninggal

Kasus DBD di Solo Meningkat, 45 Kasus di 2024, 2 Meninggal

Regional
Daftar Lokasi Rawan Kecelakaan di Jalur Mudik 2024 di Lampung

Daftar Lokasi Rawan Kecelakaan di Jalur Mudik 2024 di Lampung

Regional
Tabrak Polisi Saat Amankan Tawuran di Padang, Sopir Ambulans Jadi Tersangka

Tabrak Polisi Saat Amankan Tawuran di Padang, Sopir Ambulans Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com