Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isak Tangis Ibunda Prajurit TNI yang Gugur Dianiaya OTK di Papua: Tuhan yang Memberi, Tuhan yang Mengambilnya Kembali

Kompas.com - 21/05/2021, 11:45 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Kepergian Prada Ardi Yudi Arto, prajurit TNI yang gugur dianiaya orang tak dikenal (OTK) di Papua, menyisakan duka mendalam bagi keluarga.

Sang ibu, Heli Astuti tak kuasa menahan air matanya mengetahui sang putra pulang dalam keadaan tak bernyawa.

Meski hatinya hancur lantaran putra yang dicintainya tak bisa kembali ke pelukannya, namun Heni berusaha tabah dan ikhlas.

Dia mengatakan, kepergian anaknya telah digariskan oleh Tuhan.

"Tuhan yang memberi, Tuhan pula yang mengambilnya kembali. Ini adalah kehendak Allah," tutur Heni pilu saat dijumpai di rumah duka di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (21/5/2021).

Baca juga: Terisak, Ibunda Ceritakan Permintaan Terakhir Prada Ardi: Saya Mau Lihat Wajah Mama

Janji pulang pupus

Jenazah Prada Ardi Yudi Arto, dimakamkan di kuburan muslim yang terletak di wilayah Wemalae, belakang Polsek Malaka Tengah, Kabupaten Malaka, NTTDokumen Novri Jenazah Prada Ardi Yudi Arto, dimakamkan di kuburan muslim yang terletak di wilayah Wemalae, belakang Polsek Malaka Tengah, Kabupaten Malaka, NTT

Sebelum mendengar kabar mengejutkan itu, sang anak sempat berjanji akan pulang pada bulan Juni atau Juli 2021.

Prada Ardi, kata Heni, bertugas sebagai anggota TNI sejak tahun 2019.

Putranya itu kemudian ditugaskan ke Papua pada bulan Agustus 2020.

Selama itu pula, putranya belum pulang ke kampung halamannya di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur.

"Dia bilang mama tenang saja dan jangan sedih, karena bulan Juni atau Juli 2021, setelah bertugas di Papua, saya harus pulang ke Malaka," kata Heli.

Namun, asa untuk bersua dengan sang putra pupus lantaran Ardi gugur dalam tugasnya.

Baca juga: Jenazah Prada Ardi Dimakamkan Persis di Samping Pusara Sang Ayah yang Juga Anggota TNI

 

:Ibu kandung Prada Ardi, Heli Astuti saat diwawancarai sejumlah awak media di Betun, Kabupaten Malaka, NTT, Jumat (21/5/2021)Dokumen Novri :Ibu kandung Prada Ardi, Heli Astuti saat diwawancarai sejumlah awak media di Betun, Kabupaten Malaka, NTT, Jumat (21/5/2021)
Ingin melihat wajah mama

Heni bercerita, dua hari sebelum kepergian putra tercintanya atau pada Minggu (16/5/2021) sore sekitar pukul 16.00 WITA, Prada Ardi menelepon.

Hanya saja, Heli sempat merasa ada yang berbeda dengan anaknya saat itu

Ardi memintanya untuk menelepon menggunakan panggilan video agar bisa saling melihat wajah.

"Pada Minggu sore dia bilang begini, mama saya tidak mau omong di HP, saya mau lihat langsung mama punya muka (wajah). Sehingga kami lalu video call," ungkap Heli kepada sejumlah awak media di Betun, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur, Jumat (21/5/2021).

Keinginan Ardi untuk melihat wajah sang ibunda itu bahkan diutarakan berulang kali.

"Dia bilang, kalau omong suara, saya tidak puas, tolong mama. Saya bilang Ardi kenapa kau bisa omong begini. Dia bilang tidak mama, saya suka dan saya mau lihat mama punya muka dan mama lihat saya punya muka," sambung Heli.

Baca juga: Wagub Klemen Tinal Meninggal Dunia, Kantor Gubernur Papua Kibarkan Bendera Setengah Tiang

Sang anak bahkan sempat memuji ibunya.

Saat sedang melakukan panggilan video, lanjut Heli, dirinya sempat menunduk untuk berdoa sejenak, tapi Prada Ardi langsung menegurnya.

"Ardi lalu bilang, mama angkat muka lihat ke saya. Dia bilang mama ini masih cantik. Saya bilang Ardi kamu juga tampan dan ganteng," ujar Heli.

Baca juga: Wakil Gubernur Papua Meninggal Dunia di RS Abdi Waluyo Menteng, Ini Kata Sekda

Dimakamkan di samping sang ayah

Jenazah Prada Ardi Yudi Arto prajurit Yonif Para Raider 432 Wira Setia Jaya yang gugur diserang Orang Tak Dikenal (OTK) di Dekai, Yahokimo Papua, Selasa (18/5/2021) tiba di Kabupaten MalakaDokumen Novri Jenazah Prada Ardi Yudi Arto prajurit Yonif Para Raider 432 Wira Setia Jaya yang gugur diserang Orang Tak Dikenal (OTK) di Dekai, Yahokimo Papua, Selasa (18/5/2021) tiba di Kabupaten Malaka

Sebelumnya, dua personel TNI gugur setelah dikeroyok sekitar 20 orang tak dikenal (OTK) di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua, Selasa (18/5/2021).

Kedua prajurit yang gugur itu mengalami luka bacok di bagian kepala.

"Ya benar (dua anggota gugur). Kita belum tahu pasti (siapa pelakunya)," ujar Izak saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (18/5/2021).

Selain itu, para pelaku merampas dua unit senjata api jenis SS2 yang dibawa kedua korban.

Jenazah Ardi telah dimakamkan secara militer di Tempat Pekuburan Islam di Betun, Kabupaten Malaka, Kamis (20/5/2021) kemarin.

Ia dimakamkan tepat di samping pusara sang ayah yang juga merupakan anggota TNI.

(KOMPAS.COM/ SIGIRANUS MARUTHO BERE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com