KOMPAS.com - Anggota DPRD Banten Dede Rohana Putra menjadi perbincagn publik setelah vide TikToknya saat liburan ke Pantai Anyer viral di media sosial.
Di video tersebut, politisi dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) itu berada di sebuah area kolam renang di pinggir pantai.
"Buat masyarakat Banten, enggak usah liburan ke pantai ya. Sudah saya wakili sebagai anggota DPRD Provinsi Banten mewakili masyarakat untuk liburan. Kalau enggak diwakili, nanti ramai pantainya,” ucap Dede dalam videonya yang diunggah ke akun TikTok pribadinya @dederohanaputra.
Baca juga: Anggota DPRD Banten yang Liburan di Anyer dan Viral di TikTok Dapat Sanksi
Namun ia berdalih larangan tersebut disampaikan dengan cara yang santai.
"Video yang saya sampaikan itu imbauan, dari awal sampai akhir tujuannya mengimbau masyarakat untuk tidak ke tempat wisata, khususnya ke pantai, dan saya mengimbau masyarakat di luar Banten untuk tidak ke Banten karena jalan banyak yang ditutup," ujar Dede kepada wartawan.
Dede mengatakan, dari video yang dibuatnya, ada beberapa pihak merasa tidak etis dan tidak pas, termasuk ada kata "mewakili" dalam videonya.
"Ada beberapa pihak merasa imbauan itu tidak pas. Adapun ada bahasa mewakili itu bercandaan, bercandaan masyarakat menyindir kami anggota DPRD. Justru saya gunakan agar masyarakat senang, tapi ada beberapa orang yang tersinggung," kata Dede.
Atas video tersebut Dede pun meminta maaf atas kegaduhan dari video yang dibuatnya tersebut.
"Saya legawa kalau ada yang salah dari kata-kata saya, kalau ada masyarakat yang tersinggung, saya sampaikan permohonan maaf. Niat saya hanya memberikan imbauan," ucapnya.
Baca juga: Video Viral di TikTok Anggota DPRD Wisata ke Pantai Anyer, Berkata Mewakili Warga Banten Berlibur
Ketua BK DPRD Banten Sopwan mengatakan, sesuai dengan tugas dan fungsinya, BK telah meminta klarifikasi dan pembelaan diri dari Dede pada Kamis (20/5/2021).
"Hasilnya, BK menilai tindakannya tidak etis, dan berdasarkan hasil rapat pleno, BK DPRD memutuskan memberikan sanksi berupa teguran keras lisan, dan segera menyusul teguran tertulis," kata Sopwan kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Kamis.
Baca juga: Akhir Cerita Wanita yang Marahi Petugas di Pos Penyekatan Anyer, Malu, Menyesal hingga Minta Maaf
Selain itu, ia menganggap perbuatan Dede Rohana dinilai menimbulkan pandangan yang kurang baik terhadap DPRD Banten.
"Ya kurang baik untuk image masyarakat terhadap DPRD Banten," ujar Sopwan
Sementara itu Dede Rohana mengaku menerima dan menghormati keputusan BK DPRD Banten kepadanya.
"Apapun keputusan dari BK saya terima dengan tangan terbuka, karena itu sebagai bentuk kepedulian dan kasih sayang pada saya, dan saya hormati BK sebagai badan yang menjaga marwah lembaga DPRD Banten," kata Dede melalui pesan singkat.
Baca juga: Penyesalan Uty, Wanita yang Marahi Petugas di Pos Penyekatan Anyer: Saya Malu
Dengan adanya kasus yang sempat menghebohkan Banten itu, Dede Rohana berjanji untuk menjadikan kasus ini sebagai pelajaran.
"Ke depan saya akan lebih berhati-hati lagi dalam berkreasi di medsos. Tapi tidak menyurutkan kreativitas saya di medsos," ujar Dede.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Rasyid Ridho | Editor : Aprillia Ika, Abba Gabrillin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.