Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Tangisan Penambal Ban, Tabungan Rp 30 Juta di Bank Hilang | 12 Personel TNI Diserang OTK

Kompas.com - 21/05/2021, 06:45 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Ramlah, seorang penambal ban di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, menangis gara-gara tabungannya di bank sebesar Rp 30 juta hilang.

Padahal, uang tersebut telah dikumpulkan Ramlah selama bertahun-tahun.

Kejadian ini telah dilaporkan Ramlah ke pihak kepolisian. Ia berharap uang hasil banting tulangnya tersebut bisa kembali.

Berita populer lainnya adalah seputar penyerangan 12 anggota TNI oleh orang tak dikenal (OTK).

Peristiwa ini terjadi di Distrik Serembakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Saat tengah memperbaiki mobilnya yang mogok, para prajurit TNI tiba-tiba ditembaki.

Kontak senjata pun berlangsung. Ada empat personel TNI yang mengalami luka tembak di kaki.

Berikut adalah berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com.

1. Bertahun-tahun kumpulkan uang, tabungan Ramlah di bank raib

Ramlah (50) mendatangi Mapolres Gowa, Sulawesi Selatan terkait raibnya uang puluhan juta dari rekening miliknya. Rabu, (19/5/2021).KOMPAS.COM/ABDUL HAQ YAHYA MAULANA T. Ramlah (50) mendatangi Mapolres Gowa, Sulawesi Selatan terkait raibnya uang puluhan juta dari rekening miliknya. Rabu, (19/5/2021).

Penambal ban asal Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Ramlah (50), kehilangan uang hasil memeras keringatnya selama bertahun-tahun. Padahal, uang itu telah ia simpan di bank.

Ramlah kehilangan Rp 30 juta di bank tersebut.

Kejadian ini diketahuinya saat ia hendak menabung pada Kamis (22/4/2021) lalu. Waktu itu, Ramlah menyetor Rp 31 juta.

Akan tetapi, saat melihat buku tabungannya, dia kaget karena jumlahnya tidak seperti yang ia harapkan.

"Saya lihat print buku tabungan tidak bertambah yang ada hanya Rp 31 juta padahal seharusnya sudah Rp 61 juta dan selama ini saya tidak pernah menarik uang," ujarnya, Rabu (20/5/2021).

Peristiwa ini membuat Ramlah bersedih. Ia tak mengetahui ke manakah tabungannya tersebut lenyap.

Ramlah kemudian melaporkan kejadian ini ke polisi. Dia beralasan, pihak bank diduga lepas tanggung jawab.

"Saya sudah dua kali minta penjelasan, tapi pihak bank lepas tangan dan tak mau mengembalikan uang saya," bebernya.

Baca juga: Belasan Tahun Kumpulkan Uang, Tukang Tambal Ban Menangis Tabungan Rp 30 Juta di Bank Hilang

 

2. OTK tembaki 12 anggota TNI di Pegunungan Bintang

Ilustrasi penembakanShutterstock Ilustrasi penembakan

Usai berbelanja bahan makanan dari Oksibil, mobil yang ditumpangi 12 personel TNI mengalami mogok. Mereka kemudian memperbaikinya.

Namun, tak disangka, tiba-tiba mereka ditembaki oleh orang tak dikenal (OTK). Kontak senjata antara TNI dan OTK pun terjadi.

"Pada saat mereka perbaiki mobil ada tembakan, mereka langsung memberi tembakan balasan. Tetapi ternyata tembakan yang tadi itu mengenai mereka di bagian kaki empat orang," ungkap Komandan Resor Militer (Danrem) 172/Praja Wira Yakhti (PWY) Brigadir Jenderal (Brigjen) Izak Pangemanan, saat dihubungi Kompas.com lewat sambungan telepon, Rabu (19/5/2021).

Para anggota TNI yang mengalami luka, yaitu Sersan Dua (Serda) Kris, Prajurit Dua (Prada) Dian, Prajurit Satu (Pratu) Kuku, dan Pratu Romi.

Pihak TNI belum bisa memastikan siapakah dalang penembakan tersebut.

Namun, biasanya lokasi baku tembak itu merupakan jalur lintas kelompok kriminal bersenjata (KKB) wilayah Distrik Oksop pimpinan Enos Alwolmabin.

Baca juga: Detik-detik 12 Personel TNI Diserang Malam Hari di Jalur Lintas KKB, 4 Prajurit Tertembak

3. Sopir taksi online ajak duel 4 begal

Epi Hanapi (45) sopir taksi online saat melaporkan aksi pembegalan yang dialaminya ke Polres Lebak, Rabu (19/5/2021).KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN Epi Hanapi (45) sopir taksi online saat melaporkan aksi pembegalan yang dialaminya ke Polres Lebak, Rabu (19/5/2021).

Empat orang yang memesan taksi online Epi Hanapi (45) ternyata adalah begal.

Saat mengantarkan mereka menuju Cileles, Kabupaten Lebak, Banten, mobil Epi diduga hendak dibegal oleh mereka.

"Ada lubang di tengah jalan, salah seorang penumpang minta direm supaya pelan, tiba-tiba kunci hendak direbut, lalu saya ditembak dari belakang," ucap Epi, Rabu (19/5/2021).

Para begal tersebut tak hanya memukuli Epi, tetapi juga menembakinya menggunakan airsoft gun. Alhasil, Epi mengalami sepuluh luka tembak.

Meski mendapat serangan, Epi yang berhasil melawan dan akhirnya meloloskan diri, malah menantang duel keempat pria yang hendak membegalnya.

Namun, komplotan begal itu justru melarikan diri masuk ke hutan.

"Mungkin enggak sangka saya masih bisa melawan, sebelumnya di dalam mobil juga sempat saya tangkis," ungkapnya usai membuat laporan polisi di Markas Kepolisian Resor Lebak.

Baca juga: Kronologi Sopir Taksi Online Duel Lawan 4 Begal, Bela Diri Pakai Tangan Kosong, Selamat Setelah Kena 10 Tembakan

 

4. Mayat bocah 7 tahun disimpan orangtuanya selama 4 bulan

Para tersangka dugaan penganiayaan yang mengakibatkan meninggalnya bocah A, warga Desa Bejen, dihadirkan saat gelar perkara di Mapolres Temanggung, Jawa Tengah, Rabu (19/5/2021)KOMPAS.COM/IKA FITRIANA Para tersangka dugaan penganiayaan yang mengakibatkan meninggalnya bocah A, warga Desa Bejen, dihadirkan saat gelar perkara di Mapolres Temanggung, Jawa Tengah, Rabu (19/5/2021)

Seorang bocah perempuan berinisial A (7) ditemukan tewas di Dusun Paponan, Desa Bejen, Kecamatan Bejen, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Bocah tersebut diduga tewas usai dianiaya oleh ayah dan ibunya, M (43) dan S (39).

Orangtua A melakukan itu karena diminta oleh dukun H (56), yang merupakan tetangganya.

Si dukun berkata, ritual tersebut dipercaya bisa membuat A tidak nakal lagi. Kata dukun, A menjadi nakal karena dirasuki makhluk halus.

"Kejadian itu tepatnya awal Januari 2021, sekitar pukul 14.00 WIB, korban ditenggelamkan di bak mandi rumah sampai akhirnya tewas," papar Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Temanggung AKP Setyo Hermawan, Rabu (19/5/2021).

Kedua orangtua A tak memakamkan jenazah, melainkan disimpan di dalam kamar. M dan S secara berkala membersihkan mayat A.

Baca juga: Kronologi Penemuan Jasad Bocah 7 Tahun yang Disimpan Orangtuanya Selama 4 Bulan

5. “Cocok jadi gubernur. Pak Bobby, gubernur”

Wali Kota Medan, Bobby Nasution menjumpai warga dan pedagang yang protes terhadap pembangunan Pasar Aksara, di Jalan Masjid, Medan Estate, Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang, Rabu (19/5/2021). Dia diteriaki dengan sebutan 'gubernur' oleh warga. (KOMPAS.com/DANIEL PEKUWALI)KOMPAS.com/DANIEL PEKUWALI Wali Kota Medan, Bobby Nasution menjumpai warga dan pedagang yang protes terhadap pembangunan Pasar Aksara, di Jalan Masjid, Medan Estate, Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang, Rabu (19/5/2021). Dia diteriaki dengan sebutan 'gubernur' oleh warga. (KOMPAS.com/DANIEL PEKUWALI)

Ketika meninjau progres pembangunan Pasar Aksara di Jalan Masjid, Medan Estate, Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Wali Kota Medan Bobby Nasution diadang oleh pedagang.

Kepada Bobby, pedagang-pedagang itu mengeluhkan bahwa gara-gara proyek tersebut jalan jadi rusak dan berdebu.

Tak sedikit pula pedagang yang merasa keberatan dipindahkan ke bangunan pasar baru.

Saat berdialog dengan Bobby, beberapa dari mereka mengaku sebagai pendukungnya.

"Kami dukung Bapak (pada Pilkada), tolong kami, Pak," teriak mereka, Rabu (19/5/2021).

Menantu Presiden Joko Widodo itu lantas memberi penjelasan soal pasar baru tersebut.

Setelah dijelaskan, para pedagang sepertinya mengerti. Mereka bahkan menyebut Bobby sebagai “gubernur”.

"Cocok jadi gubernur. Pak Bobby, gubernur," kata mereka.

Baca juga: Pembangunan Pasar Aksara Diprotes Warga, Wali Kota Bobby Diteriaki Gubernur

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Bone, Abdul Haq; Kontributor Banten, Acep Nazmudin; Kontributor Magelang, Ika Fitriana; Kontributor Medan, Daniel Pekuwali | Editor: Khairina, Robertus Belarminus, Aprillia Ika; Teuku Muhammad Valdy Arief)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Regional
150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

Regional
Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Regional
Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Regional
Polresta Cirebon Siaga Kepadatan Pemudik Awal Saat 'Long Weekend'

Polresta Cirebon Siaga Kepadatan Pemudik Awal Saat "Long Weekend"

Regional
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana Sebut Kinerja Pemprov pada 2023 Meningkat, Berikut Indikator Capaiannya

Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana Sebut Kinerja Pemprov pada 2023 Meningkat, Berikut Indikator Capaiannya

Regional
Berawal dari Rebutan Lahan, Peternak Bebek di Klaten Tewas Usai Adu Jotos dengan Rekannya

Berawal dari Rebutan Lahan, Peternak Bebek di Klaten Tewas Usai Adu Jotos dengan Rekannya

Regional
Prabowo Dorong Ketua DPD Gerindra Jateng Sudaryono Maju Pilgub Jateng

Prabowo Dorong Ketua DPD Gerindra Jateng Sudaryono Maju Pilgub Jateng

Regional
Kasus Investasi Bodong di Kalsel, Mobil Tangki BBM Milik Pelaku Diamankan

Kasus Investasi Bodong di Kalsel, Mobil Tangki BBM Milik Pelaku Diamankan

Regional
Pengamanan Lebaran di Riau, 62 Posko Siaga Didirikan dan Ribuan Personel Pengamanan Diterjunkan

Pengamanan Lebaran di Riau, 62 Posko Siaga Didirikan dan Ribuan Personel Pengamanan Diterjunkan

Regional
Kronologi Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten, Pelaku Mantan Bos Dendam karena Utang

Kronologi Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten, Pelaku Mantan Bos Dendam karena Utang

Regional
Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Dentuman Kuat

Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Dentuman Kuat

Regional
Kisah Masjid Wali di Bibir Sungai Lusi yang Tak Pernah Kebanjiran

Kisah Masjid Wali di Bibir Sungai Lusi yang Tak Pernah Kebanjiran

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
Beda Nasib Mahasiswa Unnes dan Udinus Saat Ikut Program Ferienjob di Jerman

Beda Nasib Mahasiswa Unnes dan Udinus Saat Ikut Program Ferienjob di Jerman

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com