Usai berbelanja bahan makanan dari Oksibil, mobil yang ditumpangi 12 personel TNI mengalami mogok. Mereka kemudian memperbaikinya.
Namun, tak disangka, tiba-tiba mereka ditembaki oleh orang tak dikenal (OTK). Kontak senjata antara TNI dan OTK pun terjadi.
"Pada saat mereka perbaiki mobil ada tembakan, mereka langsung memberi tembakan balasan. Tetapi ternyata tembakan yang tadi itu mengenai mereka di bagian kaki empat orang," ungkap Komandan Resor Militer (Danrem) 172/Praja Wira Yakhti (PWY) Brigadir Jenderal (Brigjen) Izak Pangemanan, saat dihubungi Kompas.com lewat sambungan telepon, Rabu (19/5/2021).
Para anggota TNI yang mengalami luka, yaitu Sersan Dua (Serda) Kris, Prajurit Dua (Prada) Dian, Prajurit Satu (Pratu) Kuku, dan Pratu Romi.
Pihak TNI belum bisa memastikan siapakah dalang penembakan tersebut.
Namun, biasanya lokasi baku tembak itu merupakan jalur lintas kelompok kriminal bersenjata (KKB) wilayah Distrik Oksop pimpinan Enos Alwolmabin.
Baca juga: Detik-detik 12 Personel TNI Diserang Malam Hari di Jalur Lintas KKB, 4 Prajurit Tertembak
Empat orang yang memesan taksi online Epi Hanapi (45) ternyata adalah begal.
Saat mengantarkan mereka menuju Cileles, Kabupaten Lebak, Banten, mobil Epi diduga hendak dibegal oleh mereka.
"Ada lubang di tengah jalan, salah seorang penumpang minta direm supaya pelan, tiba-tiba kunci hendak direbut, lalu saya ditembak dari belakang," ucap Epi, Rabu (19/5/2021).
Para begal tersebut tak hanya memukuli Epi, tetapi juga menembakinya menggunakan airsoft gun. Alhasil, Epi mengalami sepuluh luka tembak.
Meski mendapat serangan, Epi yang berhasil melawan dan akhirnya meloloskan diri, malah menantang duel keempat pria yang hendak membegalnya.
Namun, komplotan begal itu justru melarikan diri masuk ke hutan.
"Mungkin enggak sangka saya masih bisa melawan, sebelumnya di dalam mobil juga sempat saya tangkis," ungkapnya usai membuat laporan polisi di Markas Kepolisian Resor Lebak.