Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisuda Dibubarkan karena Dianggap Timbulkan Kerumunan, Dinas Mengaku Tidak Mendapat Pemberitahuan

Kompas.com - 21/05/2021, 06:28 WIB
Hamzah Arfah,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Tim gabungan membubarkan acara wisuda yang digelar di hall convention lantai III Hotel Ayola, Mojokerto, Rabu (19/5/2021) kemarin.

Agenda ini diketahui merupakan pelepasan peserta didik kelas XII angkatan XXIII tahun 2021 SMA Negeri 1 Wringinanom, Gresik.

Informasi yang beredar, acara tersebut dibubarkan lantaran panitia pelaksana diduga tidak mengantongi izin dari Satgas penanganan Covid-19 setempat, terkait pelaksanaan acara di masa pandemi Covid-19.

Acara juga dianggap menimbulkan kerumunan orang di tengah pandemi Covid-19.

Baca juga: Leonard Kisahkan 20 Jam Berada dalam Kondisi Antara Hidup dan Mati, Diselamatkan Aipda Joel dan Kini Ingin Jadi Polisi

Dinas tak dapat pemberitahuan

Mengenai agenda tersebut, Pelaksana tugas (Plt) kepala cabang Dinas Pendidikan (Dispendik) Provinsi Jawa Timur wilayah Kabupaten Gresik Kiswanto mengaku, pihaknya tidak pernah mendapat pemberitahuan dari pihak sekolah sebelum acara dilaksanakan.

"Saya dengar dari media. Belum ada pemberitahuan sama sekali (mengenai acara wisuda)," ujar Kiswanto saat dikonfirmasi awak media, Kamis (20/5/2021).

Usai dibubarkan, pihak kepolisian kemudian meminta keterangan kepada para panitia pelaksana acara.

Pada momen inilah, Kiswanto baru berkesempatan menjalin komunikasi dengan pihak SMAN 1 Wringinanom, dalam hal ini kepala SMAN 1 Wringinanom, Sukadi.

"Kemarin saya ke Mojokerto dan ketemu langsung dengan kepala sekolah. Kami sekarang menunggu proses di kepolisian," ucap dia.

Baca juga: Polisi Menyamar Jadi Pembeli, Ungkap Aksi Dokter S, Sarjana Pendidikan Agama yang Racik Obat Tanpa Resep

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Regional
Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Regional
Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Regional
150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

Regional
Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Regional
Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com