Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Psikolog soal Kasus Bocah Tewas Ditenggelamkan Orangtua karena Nakal di Temanggung

Kompas.com - 21/05/2021, 05:15 WIB
Riska Farasonalia,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Psikolog asal Kota Semarang, Probowati Tjondronegoro menyoroti kasus bocah tujuh tahun tewas usai ditenggelamkan orangtua karena nakal di Temanggung, Jawa Tengah.

Menurutnya, jika dilihat dari sisi lain orangtua memiliki tujuan baik agar anaknya tidak nakal, namun mencari solusi dengan cara yang salah karena percaya kepada orang pintar atau dukun.

"Saya kok tidak setuju ya kalau orangtuanya salah banget. Memang salah, tapi kan dia ingin anaknya tidak nakal. Segala upaya ditempuh kebetulah pembisiknya salah," ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (20/5/2021).

Baca juga: Kronologi Penemuan Jasad Bocah 7 Tahun yang Disimpan Orangtuanya Selama 4 Bulan

Ia menjelaskan, peristiwa tersebut bisa saja terjadi karena faktor ketidaktahuan orangtua dalam memberi pemahaman kepada anaknya.

"Jadi saya bukan berpikir karena orangtua itu benci anaknya, tapi ingin biar tidak ada genderuwonya jadi tidak nakal. Ini karena ketidaktahuan," ungkapnya.

Dalam kasus tersebut, orangtua hanya berharap baik agar anaknya tidak nakal.

"Saya positifnya karena saking sayangnya sama anaknya maka dilakoni. Siapa orangtua yang ingin anaknya nakal. Disebut ada genderuwonya juga nurut," katanya.

Menurutnya, tidak ada istilah nakal bagi anak seusia korban. Usia tersebut merupakan usia di mana rasa ingin tahunya tinggi.

"Kalau saya tidak mau dan tidak suka istilah nakal. Anak-anak itu aktif dan kreatif karena nakal itu labeling. Jangan sembarangan menjudge anak," katanya.

Baca juga: Bocah 7 Tahun yang Ditenggelamkan karena Dianggap Nakal Dikenal Pintar Mengaji

Dikatakan Probo, orangtua jika merasa anaknya nakal seharusnya menjadi bahan untuk instropeksi diri.

Sebab, pembelajaran anak-anak paling pertama adalah di rumah dan meniru lingkungan terdekat termasuk orangtua.

"Anak itu belajar model, sekolah pertama adalah rumah. Kalau bapak ibu sering berantem maka anak-anaknya mikir kalau mau sesuatu harus marah dulu teriak dulu seperti bapak ibu. Kita tidak bisa serta merta anak nakal karena diparani genderuwo," tegasnya.

Selain itu, faktor stres juga disebut bisa menyerang anak-anak selama pandemi Covid-19.

Salah satu yang bisa memengaruhi psikologis anak yakni banyak larangan dari orangtua, namun tanpa adanya solusi.

Dia mencontohkan, larangan bermain ponsel tapi orangtua tidak memberi alternatif, justru orangtua sibuk dengan ponselnya sendiri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Masjid Wali di Bibir Sungai Lusi yang Tak Pernah Kebanjiran

Kisah Masjid Wali di Bibir Sungai Lusi yang Tak Pernah Kebanjiran

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
Beda Nasib Mahasiswa Unnes dan Udinus Saat Ikut Program Ferienjob di Jerman

Beda Nasib Mahasiswa Unnes dan Udinus Saat Ikut Program Ferienjob di Jerman

Regional
Mantap Usung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng, PKB Cari Partner Koalisi

Mantap Usung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng, PKB Cari Partner Koalisi

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Bos Madu Bunuh Mantan Anak Buahnya karena Ditagih Utang Lebih Galak

Bos Madu Bunuh Mantan Anak Buahnya karena Ditagih Utang Lebih Galak

Regional
Cari Kepiting, 3 Pemuda Penyandang Disabilitas Malah Dituduh Begal

Cari Kepiting, 3 Pemuda Penyandang Disabilitas Malah Dituduh Begal

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Nusa Tenggara Barat, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Nusa Tenggara Barat, 29 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Jawa Timur, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Jawa Timur, 29 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi D.i. Yogyakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi D.i. Yogyakarta, 29 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Bali, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Bali, 29 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Kalimantan Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Kalimantan Selatan, 29 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Kalimantan Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Kalimantan Tengah, 29 Maret 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com