Sandi menyebut Borobudur mampu untuk membuka peluang kerja seluas-luasnya.
Borobudur dengan homestay-nya serta produk-produk ekonomi kreatifnya juga terus beradaptasi dengan keterampilan-keterampilan yang baru.
"Sehingga mereka tidak hanya bisa berjualan produk secara online, membuat konten, tetapi juga menceritakan dalam konsep storynomics," ungkap Sandi.
Baca juga: Butuh 200 Liter Minyak Atsiri untuk Basmi Lumut di Candi Borobudur
"Ini yang saya harapkan agar ekonomi yang berkeadilan, ekonomi yang bisa berpihak kepada masyarakat Borobudur dan betul-betul bisa membantu teman-teman yang membutuhkan, khususnya di tengah pandemi dan melambatnya ekonomi," lanjut Sandi.
Kata Sandi, finalisasi BLU akan dibahas kembali pada rapat koordinasi triwulan ke depan dan ditargetkan selesai pada Juli 2021.
BLU ini merupakan bentuuk kerja sama tiga pihak, yakni Kemendikbud, PT TWC Borobudur, Kementerian BUMN dan Kemenparekraf.
"Ini yang sedang kita upayakan agar mendapatkan kerangka kesepakatan. Meskipun pada prinsip kita sudah sepakat, tinggal bagaimana BLU yang baru ini," katanya.
Baca juga: Agar Tidak Ditumbuhi Lumut, Candi Borobudur Disemprot Minyak Atsiri
Direktur Utama Badan Otorita Borobudur Indah Juanita menambahkan, tentang BLU nanti akan dirapatkan lagi antara Kemenparekraf dengan Kemendikbud terkait pembagian wilayah (otoritas).
"Walaupun tadi Pak Mendikbud sudah disampaikan ada beberapa bagian wilayah, nah inilah yang harus kita pastikan lagi supaya wilayah tersebut benar-benar definitif, agar tidak tumpang tindih dan beda persepsi, supaya nanti persis semua delinasi dan tugasnya," ujar Indah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.