Joel bercerita saat ditemukan pertama kali, Leonard sangat pasif. Ia menduga korban mengalami trauma karena terkurung 20 jam di lokasi yang sangat gelap.
Ia kemudian mengajak Leonard berbicara untuk mengembalikan kesadaran dan mental korban yang terlihat trauma.
Dalam kondisi tersebut, Joel mengaku ada beberapa pilihan untuk menyelamatkan Leonard karena tidak ada jalan keluar yang mudah dari lokasi tersebut.
Ia mengatakan di atas gua tersebut adalah air. Joel sempat berpikir akan meninggalkan Leonard untuk mencari bantuan.
Baca juga: Jenazah Prada Ardi Yudi, Prajurit TNI yang Gugur di Yahukimo, Tiba di Kupang
Namun rencana itu ia batalkan karena takut sang anak berpikir jika ia meninggalkannya sendiri.
Akhirnya dia memilih untuk membawa Leonard keluar dengan cara mengajarinya menggunakan regulator cadangan yang ada di alat selam.
Leonard lalu berpegangan pada rompi selam dan kakinya melingkar dipinggang Joel.
"Kami berdua loncat ke dalam air dan sempat melewati pusaran hingga akhirnya ke permukaan air sudah banyak orang yang menunggu kedatangan kami," kata Joel.
Baca juga: Antisipasi Penyebaran Covid-19 Usai Lebaran, Kota Kupang Perpanjang PPKM
Seperti Leonard, kedua orangtua bocah itu tak henti mengucap terima kasih ketika Direktur Polair Polda NTT Kombes Pol Andreas Heri Susi Darto, beserta anggotanya Aipda Joel Bilang berkunjung ke kediaman mereka, Rabu (19/5/2021).
“Kami atas nama orangtua dari anak Leon (Sapaan akrab Leonard) mengucapkan terima kasih kepada Polda NTT dalam hal ini jajaran Ditpolair Polda NTT khususnya kepada anggota Aipda Joel Bolang," ujar Jidon Laimeheriwa Ayah kandung Leonard.
Jidon menyebut, Aipda Joel sudah bersusah payah menembus arus yang deras, hingga bisa menemukan anaknya.
Baca juga: Pemulung di Kupang Temukan Jasad Bayi dalam Tumpukan Sampah, Diduga Baru Berusia Sehari
"Begitu ketemu Leon masih diajarkan juga bagaimana menggunakan regulator dan membawa anak kami keluar dari gua melewati pusaran air yang cukup deras."
"Tak henti-hentinya kami ucapkan terima kasih banyak untuk keselamatan yang diberikan bagi anak kami, Aipda Joel merupakan perpanjangan tangan dari Tuhan dalam menyelamatkan anak kami" ujar Jidon
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Sigiranus Marutho Bere | Editor : Pythag Kurniati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.