Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita "Dokter S", Sarjana Pendidikan Agama yang Racik Obat Tanpa Resep, Dijual Rp 2.500 Per Paket, Kini Jadi Tersangka

Kompas.com - 20/05/2021, 11:51 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - S (45) diamankan polisi karena menjual obat tanpa izin di Desa Dayu, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar.

Oleh masyarakat S dikenal sebagai seorang dokter. Ia memiliki toko obat dengan papan nama yang bertuliskan "Toko Obat Bintang Sehat (Toko Obat Berizin)".

Di papan nama tersebut ditulis nama dengan inisial RA S.Farm sebagai apoteker lengkap dengan nomor izin kefarmasian.

Baca juga: Polisi Menyamar Jadi Pembeli, Ungkap Aksi Dokter S, Sarjana Pendidikan Agama yang Racik Obat Tanpa Resep

Namun dari hasil penyelidikan polisi, S ternyata lulusan sarjana pendidikan agama Islam. Selain itu S juga tidak pernah menempuh pendidikan kedokteran atau farmasi.

Sehari-hari S meracik dan menjual obat ke warga tanpa resep dokter. Bahkan ia juga menjual obat keras.

Ia mendapatkan bahan untuk meracik obat dengan cara membeli di toko obat dan apotek. Dari hasil penyelidikan polisi, S bekerja sendiri tanpa pengawasan dokter atau pun apoteker.

Baca juga: Nekat Racik dan Jual Obat Tanpa Resep Dokter, Ini Pengakuan Pemilik Toko Obat BS di Blitar

Jual obat per paket Rp 2.500

IlustrasiPIXABAY Ilustrasi
Saat konferensi pers di Polres Blitar Kota, S mengaku sudah berjualan obat sejak tahun 2015. Obat yang diracik, ia beli dari apotek lalu diracik dan dijual Rp 2.500 per paket.

"Saya cuma jual obat mas, Rp 2.500. Saya hanya jual obat," ujarnya kepada wartawan yang menanyainya.

Ia bercerita bisa meracik obat karena pernah bekerja sebagai asisten dokter sejak tahun 1997 hingga 2011. Selain itu ia juga belajar meracik obat secara otodidak.

Selama berjualan obat, S mengklaim tak ada pelanggan yang mengeluhkan efek samping dari obat racikannya.

Baca juga: Toko Obat Dokter S yang Ternyata Sarjana Pendidikan Agama, Laris dan Populer di Kalangan Warga Desa

"Tidak ada," ujarnya.

Salah satu pelanggan toko obat milik S adalah Imron (32). Ia bercerita membeli obat di toko milik S karena harganya murah dan obatnya manjur.

Ia pernah membeli obat asam urat dan juga obat flu kepada S.

Imron kemudian menunjukkan obat yang terdiri dari satu tablet warna merah, putih, dan kuning yang ia sebut paket obat asam urat.

Baca juga: Dokter Gadungan 4 Tahun Operasikan Klinik Kecantikan Ilegal di Jakarta Timur

"Wah, itu toko langganan saya beli obat asam urat. Setiap kambuh saya beli ke toko itu. Obatnya murah dan manjur," ujar Imron, ditemui Kompas.com di wilayah Kota Blitar, Rabu (19/5/2021),

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Regional
Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Regional
Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Regional
Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Regional
Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Regional
Aduan Tarif Parkir 'Ngepruk' di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Aduan Tarif Parkir "Ngepruk" di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Regional
Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Regional
Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Regional
5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Regional
Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Regional
Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Regional
Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com