Pengakuan pelanggan
Warga Desa Kemloko bernama Imron (32) mengaku menjadi pelanggan toko tersebut karena harganya yang murah dan obatnya manjur.
"Wah, itu toko langganan saya beli obat asam urat. Setiap kambuh saya beli ke toko itu. Obatnya murah dan manjur," ujar Imron, ditemui Kompas.com di wilayah Kota Blitar, Rabu (19/5/2021),
"Pekan lalu saya beli dua 'stel' (paket). Saya baru minum satu 'stel' sudah sembuh," ujar dia sembari menunjukkan obat, terdiri dari tiga tablet berwarna merah, putih dan kuning.
Tidak hanya obat asam urat, dia juga membeli obat flu di toko S.
Baca juga: Danau yang Muncul Usai Badai Seroja Kini Mengering, Warga Jadikan Lahan untuk Tanam Sayur
Pengakuan S
Dalam konferensi pers di Polres Blitar Kota, S mengatakan sudah memulai praktik sejak 2015.
Dia mengaku hanya meracik obat dari obat-obatan yang dia beli dari apotek.
"Saya cuma jual obat mas, Rp 2.500. Saya hanya jual obat," ujarnya kepada wartawan yang menanyainya.
Pengetahuan meracik obat dia peroleh dari belajar sendiri dan juga pengalamannya bekerja sebagai asisten seorang dokter 1997 hingga 2011.
S mengklaim tidak ada pelanggan yang mengeluhkan efek samping dari obat racikannya.
"Tidak ada," ujarnya saat ditanya apakah pernah menghadapi keluhan pelanggan terkait efek samping setelah meminum obat racikannya.
Baca juga: Pilih Ngantor di Kelurahan, Eri Cahyadi: Saya Takut Salah Ambil Kebijakan