Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

17.000 Pemudik Asal Jabodetabek Masih Bertahan di Wonogiri

Kompas.com - 19/05/2021, 21:27 WIB
Muhlis Al Alawi,
Dony Aprian

Tim Redaksi

WONOGIRI, KOMPAS.com - Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan, sebanyak 17.000 pemudik asal Jabodetabek masih bertahan di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah (Jateng).

Belasan ribu pemudik tersebut rata-rata bekerja di sektor informal.

“Ada sekitar 17.000-an yang masih di Wonogiri. Mereka mayoritas pekerja sektor informal di perantauan,” ujar Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, Rabu (19/5/2021) siang.

Baca juga: Penutupan Tempat Wisata di Wonogiri Diperpanjang hingga 24 Mei

Sebanyak 17.000 pemudik yang masih bertahan di Wonogiri bekerja di seputar Jabodetabek dan kota besar lainnya.

Sementara 21.000 pemudik lainnya sudah kembali ke perantauan.

Jekek menyebut, total perantau asal Wonogiri yang pulang kampung pada momen Lebaran tahun ini sebanyak 38.000 orang.

Jumlah itu diperoleh berdasarkan laporan dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di masing-masing daerah.

Menurut Jekek, para pekerja formal yang bekerja di pabrik memilih pulang sebelum tanggal 16 Mei 2021.

Baca juga: Insentif Nakes yang Tangani Covid-19 di Wonogiri Dibayar Penuh Awal Juni 2021

Sementara pekerja informal belum memastikan kepulangannya ke kota tujuan.

Jekek memastikan, tidak ditemukan lonjakan kenaikan kasus Covid-19 meski masih banyak pemudik yang belum kembali ke kota-kota besar.

Menurut dia, pasca-lebaran justru kasus Covid-19 di Kabupaten Wonogiri melandai.

Kendati demikian, kata Jekek, Satgas Covid-19 tetap giat melakukan tracing, testing dan treatment untuk memutus rantai penularan virus corona.

Tak hanya itu, seluruh RT dan RW bersama kades diwajibkan mendata pemudik yang masih bertahan di kampung halaman.

Dikatakan Jekek, pendataan dan pendamping perlu dilakukan untuk memastikan kondisi pemudik tidak terpapar Covid-19.

Seluruh pemudik juga diwajibkan memeriksakan diri di fasilitas kesehatan terdekat setibanya di kampung halaman.

Ia menambahkan, masih banyaknya pemudik yang bertahan di kampung halaman menjadi salah satu pertimbangan memperpanjang penutupan tempat wisata di seluruh wilayah Wonogiri.

Ia khawatir jika tempat wisata dibuka akan menjadi tempat berkerumunnya para pemudik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Pembunuhan Perempuan di Polokarto Sukoharjo Ternyata Mahasiswa, Terancam Penjara 20 Tahun

Pelaku Pembunuhan Perempuan di Polokarto Sukoharjo Ternyata Mahasiswa, Terancam Penjara 20 Tahun

Regional
Menteri PAN RB: Ada 2,3 Juta Formasi PPPK, Terbesar dalam 10 Tahun Terakhir

Menteri PAN RB: Ada 2,3 Juta Formasi PPPK, Terbesar dalam 10 Tahun Terakhir

Regional
Polisi Geledah Kantor Dinas Pertanian Bengkulu Tengah Terkait Dugaan Korupsi Puskeswan

Polisi Geledah Kantor Dinas Pertanian Bengkulu Tengah Terkait Dugaan Korupsi Puskeswan

Regional
Pencarian Dokter Wisnu yang Hilang di Perairan Lombok Tengah Diperpanjang

Pencarian Dokter Wisnu yang Hilang di Perairan Lombok Tengah Diperpanjang

Regional
Kinerja SPM Tetap Baik, Pemkot Tangerang Diapresiasi Kemendagri

Kinerja SPM Tetap Baik, Pemkot Tangerang Diapresiasi Kemendagri

Regional
Takut Ditangkap Warga, Pelaku Perampokan di Jambi Hamburkan Uang Rp 250 Juta Milik Korban ke Jalan

Takut Ditangkap Warga, Pelaku Perampokan di Jambi Hamburkan Uang Rp 250 Juta Milik Korban ke Jalan

Regional
Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Regional
Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Regional
Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Regional
Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Regional
Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Regional
Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Regional
Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itu Kan Urusan Partai

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itu Kan Urusan Partai

Regional
Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com