WONOGIRI, KOMPAS.com - Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan, sebanyak 17.000 pemudik asal Jabodetabek masih bertahan di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah (Jateng).
Belasan ribu pemudik tersebut rata-rata bekerja di sektor informal.
“Ada sekitar 17.000-an yang masih di Wonogiri. Mereka mayoritas pekerja sektor informal di perantauan,” ujar Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, Rabu (19/5/2021) siang.
Baca juga: Penutupan Tempat Wisata di Wonogiri Diperpanjang hingga 24 Mei
Sebanyak 17.000 pemudik yang masih bertahan di Wonogiri bekerja di seputar Jabodetabek dan kota besar lainnya.
Sementara 21.000 pemudik lainnya sudah kembali ke perantauan.
Jekek menyebut, total perantau asal Wonogiri yang pulang kampung pada momen Lebaran tahun ini sebanyak 38.000 orang.
Jumlah itu diperoleh berdasarkan laporan dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di masing-masing daerah.
Menurut Jekek, para pekerja formal yang bekerja di pabrik memilih pulang sebelum tanggal 16 Mei 2021.
Baca juga: Insentif Nakes yang Tangani Covid-19 di Wonogiri Dibayar Penuh Awal Juni 2021
Sementara pekerja informal belum memastikan kepulangannya ke kota tujuan.
Jekek memastikan, tidak ditemukan lonjakan kenaikan kasus Covid-19 meski masih banyak pemudik yang belum kembali ke kota-kota besar.
Menurut dia, pasca-lebaran justru kasus Covid-19 di Kabupaten Wonogiri melandai.
Kendati demikian, kata Jekek, Satgas Covid-19 tetap giat melakukan tracing, testing dan treatment untuk memutus rantai penularan virus corona.
Tak hanya itu, seluruh RT dan RW bersama kades diwajibkan mendata pemudik yang masih bertahan di kampung halaman.
Dikatakan Jekek, pendataan dan pendamping perlu dilakukan untuk memastikan kondisi pemudik tidak terpapar Covid-19.
Seluruh pemudik juga diwajibkan memeriksakan diri di fasilitas kesehatan terdekat setibanya di kampung halaman.
Ia menambahkan, masih banyaknya pemudik yang bertahan di kampung halaman menjadi salah satu pertimbangan memperpanjang penutupan tempat wisata di seluruh wilayah Wonogiri.
Ia khawatir jika tempat wisata dibuka akan menjadi tempat berkerumunnya para pemudik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.