KOMPAS.com - Seorang siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu, berinisial MS, dikeluarkan dari sekolahnya karena dianggap menghina Palestina di media sosial TikTok dengan kata-kata yang tidak pantas.
MS dikeluarkan dari sekolahnya berdasarkan hasil rapat internal yang telah dilakukan oleh Dinas Cabdin Pendidikan Wilayah VIII Kabupaten Benteng dengan pihak sekolah.
Dari hasil rapat itu, maka MS dikembalikan ke orangtuanya untuk dibina.
Baca juga: Soal Siswi Hina Palestina, Gubernur Bengkulu: Jangan Serta Merta Dihukum...
"Keputusan ini kita ambil karena memang pihak sekolah sudah melakukan pendataan terhadap tata tertib poin pelanggaran MS. Dari data poin tata tertib tersebut diketahui kalau MS, poin tata tertib MS sudah melampaui dari ketentuan yang ada," kata Kepala Cabdin Pendidikan Wilayah VIII Kabupaten Bengkulu Tengah, Adang Parlindungan, dikutip dari Antara, Selasa (18/5/2021).
Baca juga: Fakta Guru TK di Malang Terjerat 24 Pinjol, untuk Biaya Kuliah, Dipecat dari Tempat Mengajar
Terkait dengan itu, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menyayangkan sikap sekolah yang mengeluarkan MS dari sekolah.
Kata Rohidin, seharusnya penyelesain masalah itu tidak sampai menghentikan hak anak untuk belajar.
"Seharusnya hak pelajar jangan diputus, karena bila diputus akan merugikan pelajar tersebut," ujar Rohidin Mersyah dalam dalam keterangan kepada Kompas.com, Rabu (19/5/2021).
Baca juga: Gubernur Bengkulu Kritik SMA yang Berhentikan Siswi Penghina Palestina
Lanjutnya, dalam hal ini justru peran guru yang bisa lebih dimaksimalkan di sekolah, sehingga para pelajar bisa lebih bijak dalam menggunakan media sosial.
Sementara itu, Kapolres Bengkulu Tengah AKBP Ary Baroto mengatakan, untuk perkara proses hukumnya sudah diselesaikan dan tidak dilanjutkan.
“Penyelesaian kasus ini kita lakukan dengan restorative justice, yang mana setiap penyelesaian permasalahan tidak selalu diselesaikan dengan pidana," ujarnya.
Baca juga: Siswi SMA Bengkulu yang Hina Palestina Dikeluarkan dari Sekolah meski Telah Minta Maaf
Sebelumnya diberitakan, sebuah video yang memperlihatkan seorang wanita yang melontarkan kata-kata kasar terhadap Palestina viral di media sosial.
Unggahan di TikTok tersebut kemudian menjadi viral dan menimbulkan kehebohan.
Dari penelusuran, video tersebut ternyata dibuat oleh seorang siswi SMA Bengkulu Tengah, Bengkulu, berinisial MS.
Pihak sekolah, orangtua siswi dan polisi akhirnya turun tangan untuk menyelesaikan persoalan ini secara damai.
Dari hasil pertemuan yang melibatkan orangtua, pihak sekolah, dan tokoh masyarakat setempat, MS menyatakan permintaan maaf dan mengaku menyesali perbuatannya.
"Saya minta maaf atas perbuatan saya. Baik kepada warga Palestina maupun seluruh warga Indonesia," kata MS di Bengkulu Tengah, dikutip dari Antara, Selasa.
Baca juga: Siswi SMA Bengkulu yang Videonya Viral Hina Palestina Minta Maaf, Kasusnya Tak Dilanjutkan
Sementara itu, orangtua siswi tersebut menjelaskan bahwa tindakan untuk pindah dari sekolah itu adalah inisiatif mereka, agar anaknya bisa fokus menempuh pendidikan.
"Kami memang inisiatif menarik anak kami dari sekolah dan dipindahkan ke sekolah lagi agar fisik, mentalnya, bisa fokus belajar di tempat yang baru lagi," demikian keterangan dari orangtua siswi.
Baca juga: Kronologi Ayah dan Anak Aniaya Karyawan Rumah Makan, Terekam CCTV, Pelaku Ditangkap
(Penulis Kontributor Bengkulu, Firmansyah | Editor Abba Gabrillin, David Oliver Purba)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.