Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sleman Terapkan Metode Wolbachia untuk Tekan Kasus DBD

Kompas.com - 19/05/2021, 18:30 WIB
Wijaya Kusuma,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kabupaten Sleman menerapkan metode Wolbachia untuk menekan tingkat penularan kasus demam berdarah dengue (DBD).

Program yang disebut "Si Wolly Nyaman" ini dilaksanakan melalui 20 Puskesmas dan 13 Kecamatan di Kabupaten Sleman.

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan, program yang disebut "Si Wolly Nyaman" ini secara resmi akan diluncurkan pada 21 Mei 2021.

"Pemerintah Kabupaten Sleman mencanangkan program Si Wolly Nyaman yaitu program pengendalian dengue dengan menerapkan teknologi nyamuk ber-Wolbachia," ujar Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dalam keterangan tertulis, Rabu (19/5/2021).

Baca juga: Terjangkit DBD, 8 Anak Dirawat Intensif di RSUD Brebes

Sri Purnomo menambahkan, "Si Wolly Nyaman" merupakan program Dinas Kesehatan Sleman yang berkolaborasi dengan World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada (UGM) dan didukung oleh Yayasan Tahija.

Pemerintah Kabupaten Sleman menerapkan metode Wolbachia karena terbukti efektif menurunkan 77 persen kejadian dengue.

Data tersebut dalam penelitian Randomized Controlled Trial di Kota Yogyakarta tahun 2020.

"Teknologi ini terbukti efektif, aman, dan ramah lingkungan. Saya harap masyarakat dan pemangku kepentingan mendukung program ini untuk mewujudkan Sleman bebas DBD," ungkapnya.

Baca juga: Takut Dikira Covid-19, Penderita DBD Baru Berani ke Rumah Sakit Saat Kritis

Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo menuturkan sesuai dengan instruksi Bupati Sleman Nomor 09/Instruksi/2021 program ini dilaksanakan melalui 20 Puskesmas dengan 13 kecamatan, di wilayah 39 kalurahan, dan 588 padukuhan.

Wilayah-wilayah tersebut dipilih karena angka kejadian kasus DBD cukup tinggi di Kabupaten Sleman.

"Dinkes Sleman akan menyebarkan lebih dari 22 ribu ember berisi telur nyamuk ber-Wolbachia dengan cara dititipkan pada orang tua asuh di tiap-tiap padukuhan, kemudian fasilitas umum dan perkantoran," ucapnya.

Dia menjelaskan, sejak awal 2021 telah dilakukan berbagai persiapan berupa pelatihan untuk para pelatih pelaksanaan implementasi perluasan manfaat Wolbachia.

Kemudian, sosialiasi di tingkat kalurahan dan padukuhan yang menjadi lokasi pelaksanaan program tersebut.

"Si Wolly Nyaman" lanjutnya diambil dari nama Wolbachia itu sendiri. Wolbachia berasal dari bakteri alami yang terdapat dalam 60% jenis serangga.

Bakteri Wolbachia yang ada di tubuh nyamuk aedes aegypti akan disebarkan.

Bakteri Wolbachia akan tetap ada di tubuh nyamuk hasil perkawinan nyamuk ber-Wolbachia dengan nyamuk lokal.

Sehingga akan melindungi masyarakat dari penularan DBD secara terus menerus.

Sementara itu, salah satu dari tim World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta, Riris Andono Ahmad mengungkapkan nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia dipastikan aman karena sudah tidak dapat lagi menularkan virus dengue.

"Dari hasil analisis risiko oleh tim ahli independen yang dibentuk Kemenristek Dikti dan Balitbangkes Kemenkes disimpulkan risiko teknologi ini dapat diabaikan," tegasnya.

Teknologi ini merupakan pelengkap dari upaya pengendalian DBD. Kegiatan-kegiatan pemberantasan sarang nyamuk, gerakan 3 M plus dan upaya pencegahan dari gigitan nyamuk harus tetap dilaksanakan.

Berdasarkan data Dinkes Sleman, kasus DBD di Kabupaten Sleman tahun 2016 sebanyak 880 dengan kasus meninggal dunia 9 orang.

Pada tahun 2017 mengalami penurunan dengan 427 penderita dan 3 meninggal dunia. Di tahun 2018 kembali turun menjadi 114 penderita dan meninggal dunia 1 orang.

Kemudian kasus DBD mengalami kenaikan menjadi 728 penderita dan kasus meninggal dunia 2 orang pada tahun 2019.

Tahun 2020 kembali meningkat menjadi 810 penderita dengan kasus meninggal ada 2 orang.

Sedangkan untuk tahun ini sampai dengan akhir April 2021 terdapat 112 kasus dan tidak ada yang meninggal dunia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Melihat Semangat Para Dalang Cilik Unjuk Kemampuan di Tengah Seretnya Regenerasi

Melihat Semangat Para Dalang Cilik Unjuk Kemampuan di Tengah Seretnya Regenerasi

Regional
Diduga Rem Blong, Truk Fuso 'Ngebut' Lalu Tabrak Pembatas dan Pohon di Pelabuhan Bakauheni

Diduga Rem Blong, Truk Fuso "Ngebut" Lalu Tabrak Pembatas dan Pohon di Pelabuhan Bakauheni

Regional
Petambak Udang yang Diduga Lakukan Pencemaran di Karimunjawa Mengaku Dapat Rekomendasi dari BTN, Begini Respons BTN

Petambak Udang yang Diduga Lakukan Pencemaran di Karimunjawa Mengaku Dapat Rekomendasi dari BTN, Begini Respons BTN

Regional
Asyik Memasak, Ibu di Bima Tak Sadar Anaknya Tenggelam Dalam Parit

Asyik Memasak, Ibu di Bima Tak Sadar Anaknya Tenggelam Dalam Parit

Regional
Status Sopir Truk dalam Laka Bawen, Kapolres Semarang: Masih Dimintai Keterangan

Status Sopir Truk dalam Laka Bawen, Kapolres Semarang: Masih Dimintai Keterangan

Regional
[POPULER NUSANTARA] Kecelakaan Maut di Exit Tol Bawen Semarang | Kaesang Pangarep Resmi Gabung PSI

[POPULER NUSANTARA] Kecelakaan Maut di Exit Tol Bawen Semarang | Kaesang Pangarep Resmi Gabung PSI

Regional
6 Kasus Kecelakaan di Tol Bawen

6 Kasus Kecelakaan di Tol Bawen

Regional
Detik-detik Kecelakaan di Bawen: Usai Klakson Panjang Terdengar, Tabrakan Keras Terjadi

Detik-detik Kecelakaan di Bawen: Usai Klakson Panjang Terdengar, Tabrakan Keras Terjadi

Regional
Sepeda Motor Terbakar di SPBU Makassar, Diduga karena Gunakan Tangki 'Modifikasi'

Sepeda Motor Terbakar di SPBU Makassar, Diduga karena Gunakan Tangki "Modifikasi"

Regional
Kecelakaan Maut di Bawen, 4 Orang Tewas, 9 luka, Ada 4 Mobil dan 9 Motor yang Ditabrak Truk

Kecelakaan Maut di Bawen, 4 Orang Tewas, 9 luka, Ada 4 Mobil dan 9 Motor yang Ditabrak Truk

Regional
Kecelakaan Maut di Bawen, Saksi Sebut Suara Tabrakan Sangat Keras

Kecelakaan Maut di Bawen, Saksi Sebut Suara Tabrakan Sangat Keras

Regional
Kerangka Manusia Ditemukan di Rumah Kosong di Balikpapan, Identitas Masih Diselidiki

Kerangka Manusia Ditemukan di Rumah Kosong di Balikpapan, Identitas Masih Diselidiki

Regional
Saksi Mata Kecelakaan Maut Exit Bawen: Truk Tabrak 7 Mobil dan 7 Motor

Saksi Mata Kecelakaan Maut Exit Bawen: Truk Tabrak 7 Mobil dan 7 Motor

Regional
Kecelaaan Beruntun di Exit Tol Bawen, Truk yang Seruduk Puluhan Kendaraan Sempat Bunyikan Klakson

Kecelaaan Beruntun di Exit Tol Bawen, Truk yang Seruduk Puluhan Kendaraan Sempat Bunyikan Klakson

Regional
Mendagri Angkat Kadis PUPR NTB Jadi Pj Wali Kota Bima

Mendagri Angkat Kadis PUPR NTB Jadi Pj Wali Kota Bima

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com