Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diingatkan Presiden agar Hati-hati, Gubernur Sumut Tutup Tempat Hiburan Malam dan Berlakukan PPKM Mikro

Kompas.com - 19/05/2021, 16:54 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com – Usai libur Lebaran, angka kasus Covid-19 di Sumatera Utara beranjak naik. Mengantisipasi lonjakan, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menginstruksikan kepala daerah melakukan pengetatan protokol kesehatan (prokes), termasuk menutup tempat dan kegiatan hiburan malam.

Tempat-tempat yang tidak diizinkan beroperasi adalah klub malam, diskotik, pub/live musik, SPA (Santre Par Aqua), bola gelinding, bola sodok, mandi uap dan area permainan ketangkasan.

Selain itu, karaoke keluarga, karaoke eksekutif, griya pijat dan tempat hiburan juga dilarang buka.

Baca juga: Doni Monardo: Hampir Semua Wilayah Pulau Sumatera Zona Merah dan Oranye Covid-19

Langkah ini diambil karena kegiatan di tempat-tempat hiburan tersebut bukan kegiatan esensial (mendasar) sehingga bisa dihentikan untuk sementara waktu. Selain itu, di tempat-tempat tersebut rentan terjadi pelanggaran prokes.

“Kegiatan hiburan seperti ini bisa kita hentikan karena bukan kegiatan pokok manusia, tempat hiburan malam itu rentan pelanggaran prokes, untuk sementara kita larang beroperasi,” kata Edy usai rapat daring dengan bupati dan wali kota se-Sumut di rumah dinasnya, Rabu (19/5/2021).

Rerata kasus Covid-19 di Sumut mencapai 80,92 per hari selama 14 hari terakhir (4 -17 Mei), meningkat 8 persen dibanding periode sebelumnya (65,42 kasus pada 20 April-3 Mei).

Untuk mengendalikannya, Edy menerbitkan Instruksi Gubernur Sumut Nomor 188.54/14/INST/2021 tentang Pembatasan Kegiatan Masyarakat dalam Rangka Pengendalian Penyebaran Covid-19.

Baca juga: Kadis Kesehatan Sumut dan Medan Diganti, Bagaimana Laju Kasus Covid-19 di 2 Wilayah Ini?

Edy meminta bupati dan wali kota segera menerbitkan peraturan wali kota (perwal) atau peraturan bupati (perbub) terkait instruksi ini. Dengan begitu langkah pengetatan prokes di kabupaten dan kota bisa berjalan secepatnya.

“Ini sesuai instruksi presiden karena terjadi peningkatan kasus Covid-19 di Sumut. Saya minta segera menanggapi instruksi ini dengan perbub atau perwal agar pengetatan prokes secepatnya kita lakukan,” katanya.

 

 

Pembatasan jam operasional

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi memimpin rapat penanganan Covid-19 secara daring bersama bupati dan wali kota se- Sumut di rumah dinasnya, Selasa (18/5/2021)KOMPAS.COM/MEI LEANDHA ROSYANTI Gubernur Sumut Edy Rahmayadi memimpin rapat penanganan Covid-19 secara daring bersama bupati dan wali kota se- Sumut di rumah dinasnya, Selasa (18/5/2021)
Selain menutup hiburan malam, gubernur juga menginstruksikan pembatasan jam operasional tempat makan dan minum seperti restoran, rumah makan, angkringan, pedagang kaki lima, swalayan dan pusat perbelanjaan hingga pukul 21:00 WIB. Pengunjungnya juga dibatasi, maksimal 50 persen dari kapasistas.

“Mau tidak mau harus dibatasi karena kita tidak ingin masyarakat Sumut lebih banyak lagi yang terpapar Covid-19,” ucap Edy.

 

Sekretaris Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sumut Arsyad Lubis, instruksi gubernur juga meminta kepala daerah menyiapkan fasilitas kesehatan untuk merawat pasien Covid-19 yaitu ruang isolasi dan Intensive Care Unit (ICU) sebanyak 30 persen dari kapasitas rumah sakit yang ada serta tempat karantina terpusat. Dengan begitu, diharapkan pasien bisa dirawat di daerah masing-masing.

Ini juga sesuai Surat Edaran Menkes Nomor HK 02/01/Menkes/11/2021 yang menyebut zona dua (kuning) dengan Bed Occupancy Rate (BOR) di atas 60-80 persen harus mengkonversi minimal 30 persen tempat tidur rawat inap.

Sedangkan untuk ICU zona kuning minimal meningkatkan 15 persen ICU untuk merawat pasien Covid-19.

“Kita perlu bekerja lebih kuat lagi, siapkan fasilitas kesehatan kalian supaya pasien tidak menumpuk di ibu kota. Apa yang bisa kami bantu akan kami bantu untuk meningkatkan tempat perawatan pasien Covid-19 di Sumut,” kata Arsyad.

Instruksi gubernur berlaku selama 14 hari mulai 18-31 Mei 2021. Setelah itu, Satgas Penanganan Covid-19 Sumut akan kembali mengevaluasi hasil dari pengetatan prokes untuk menentukan kebijakan berikutnya.

“Setelah 14 hari akan kita evaluasi, kemudian menentukan apa yang akan kita lakukan berikutnya,” ujarnya.

 

Presiden: Tiga provinsi hati-hati...

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Instalasi Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) berbasis teknologi ramah lingkungan di Benowo, Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (6/5/2021).DOK. PEMKOT SURABAYA Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Instalasi Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) berbasis teknologi ramah lingkungan di Benowo, Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (6/5/2021).
Presiden Joko Widodo dalam rapat perkembangan Covid-19 pasca-Lebaran secara virtual dengan seluruh kepala daerah pada Senin (17/5/2021) mengatakan, meski pemerintah mengeluarkan kebijakan larangan mudik, namun dia mendapat data, sekitar 1,5 juta orang mudik sepanjang 6-17 Mei 2021.

Presiden berharap, kasus aktif Covid-19 pasca Lebaran tahun ini tidak sebesar tahun lalu. Menurutnya, saat ini sudah terjadi penurunan kasus aktif. Pada 5 Februari lalu jumlah kasus aktif sebanyak 176 ribu, sekarang turun menjadi 90.800. 

"Ini yang harus ditekan agar semakin turun dan turun. Harus ada konsistensi dan ketahanan,” kata Jokowi.  

Dia menyebutkan 15 provinsi yang mengalami tren kenaikan kasus yaitu Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Jambi, Babel, DKI Jakarta, Maluku, Banten, NTB, Malut, Kalteng, Sulteng, Sulsel dan Gorontalo. Bed Occupancy Ratio (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit secara nasional, kata Jokowi, saat ini di posisi yang baik yaitu 29 persen.

“Tapi ada beberapa provinsi yang di atas 29 persen dan ada yang masih di atas 50 persen. Tolong semua gubernur, bupati, wali kota, tahu angka-angka ini. Tiga provinsi hati-hati, Sumut BOR-nya 58 persen, Kepri BOR-nya 53 persen dan Riau BOR-nya 52 persen,” ungkapnya.

Presiden juga mengingatkan penerapan 3T (testing, tracing, dan treatment) yang merupakan indikator kapasitas respon. Disebutkannya, semakin banyak testing semakin baik. Hal yang paling ditekankan adalah tracing dengan kriteria kontak 15 menit dalam jarak satu meter.  

“Ini hati-hati. Kalau ada satu orang yang positif, harus dilacak betul, dia kontak dengan orang lain lebih dari 15 menit dan jarak minimal satu meter. Harus dicek betul,” tegasnya sembari mengingatkan agar kepala daerah juga berhati-hati dengan varian baru Covid-19.

Jokowi juga menekankan tentang perekonomian. Seluruh kepala daerah memiliki tanggung jawab yang sama dalam menaikkan pertumbuhan ekonomi nasional. Target pertumbuhan ekonomi pada kwartal kedua tahun ini harus di atas 7 persen.

“Indikasi ke arah sana ada. Tergantung kerja keras kita bersama,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BEM FH Undip Serahkan 'Amicus Curiae' ke MK, Berisi soal Permasalahan Pilpres

BEM FH Undip Serahkan "Amicus Curiae" ke MK, Berisi soal Permasalahan Pilpres

Regional
Labuan Bajo Tuan Rumah Dialog Tingkat Tinggi Indonesia-China, Polda NTT Siapkan Ratusan Personel

Labuan Bajo Tuan Rumah Dialog Tingkat Tinggi Indonesia-China, Polda NTT Siapkan Ratusan Personel

Regional
Gratifikasi Parsel Lebaran Pejabat Pemkot Salatiga Diberikan ke Tenaga Kebersihan

Gratifikasi Parsel Lebaran Pejabat Pemkot Salatiga Diberikan ke Tenaga Kebersihan

Regional
Sakit Hati Menantu terhadap Ibu Mertua yang Berujung Maut

Sakit Hati Menantu terhadap Ibu Mertua yang Berujung Maut

Regional
Kapal Tanpa Nama dari Bima Sudah Dua Hari Hilang Kontak di Perairan Gili Motang Labuan Bajo

Kapal Tanpa Nama dari Bima Sudah Dua Hari Hilang Kontak di Perairan Gili Motang Labuan Bajo

Regional
Polisi di Pelalawan Setir Mobil Sambil Mabuk, Tabrak Pagar Kantor

Polisi di Pelalawan Setir Mobil Sambil Mabuk, Tabrak Pagar Kantor

Regional
Harga Bawang Merah Tembus Rp 70.000 Per Kg, Ibu-ibu di Semarang Pusing

Harga Bawang Merah Tembus Rp 70.000 Per Kg, Ibu-ibu di Semarang Pusing

Regional
Pemasangan Talud Pelabuhan Nelayan di Bangka Terkendala Kewenangan

Pemasangan Talud Pelabuhan Nelayan di Bangka Terkendala Kewenangan

Regional
Dampak Banjir Bandang di Lombok Utara, 13 Rumah Warga dan Jembatan Rusak

Dampak Banjir Bandang di Lombok Utara, 13 Rumah Warga dan Jembatan Rusak

Regional
Cepatnya Peningkatan Status Gunung Ruang, Potensi Tsunami Jadi Faktor

Cepatnya Peningkatan Status Gunung Ruang, Potensi Tsunami Jadi Faktor

Regional
'Tradisi' Warga Brebes Usai Idul Fitri, Gadaikan Perhiasan Emas Setelah Dipakai Saat Lebaran

"Tradisi" Warga Brebes Usai Idul Fitri, Gadaikan Perhiasan Emas Setelah Dipakai Saat Lebaran

Regional
Banjir Bandang di Musi Rawas Utara, 2 Korban Tewas, 1 Hilang

Banjir Bandang di Musi Rawas Utara, 2 Korban Tewas, 1 Hilang

Regional
Penduduk Pulau Tagulandang Dihantui Hujan Batu Pasir Gunung Ruang

Penduduk Pulau Tagulandang Dihantui Hujan Batu Pasir Gunung Ruang

Regional
Soal Dugaan Kekerasan Seksual di Kampusnya, BEM Undip: Banyak Korban Takut Bersuara

Soal Dugaan Kekerasan Seksual di Kampusnya, BEM Undip: Banyak Korban Takut Bersuara

Regional
Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara akibat Dampak Erupsi Gunung Ruang

Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara akibat Dampak Erupsi Gunung Ruang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com