"Kalau mereka cepat tangani, mungkin anak pertamaku ini tidak meninggal," katanya berusaha menahan tangis.
Di rumah duka, Rindu dan Jamudthar cuma bisa memandangi foto semasa hidup Ripa Nanda Damanik. Mereka begitu terpukul atas kejadian ini.
Sementara itu, pihak manajemen Rumah Sakit Bunda Mulia Kisaran mengakui adanya ibu dan bayi yang meninggal dunia setelah mereka tangani.
Menurut penanggung jawab Rumah Sakit Bunda Mulia Kisaran, dr Binsar P Sitanggang, kematian bayi dari Ripa Nanda Damanik karena solusio plasenta atau putusnya plasenta dari sang bayi saat berada dalam kandungan.
"Benar, memang ada keluarga pasien saat itu. Kalau saya tidak salah mereka itu masuknya malam," kata Binsar, Selasa (18/5/2021), dikutip dari Tribun Medan.
Ia mengatakan, walau mengalami solusio plasenta atau putusnya plasenta dari sang bayi, kondisi sang bayi saat itu dalam keadaan normal dan bagus.
Baca juga: 6 Orang Keracunan Tumis Kangkung yang Dimasak Pakai Oli, Salah Satunya Ibu Hamil, Ini Kondisinya
Ia mengatakan, pasien tak perlu tindakan operasi karena kepala bayi mengarah ke bawah.
"Bagus dan normal. Berat bayi 2.850 gram, kemudian kepala mengarah ke bawah sehingga tidak perlu dilakukan operasi. Kami sudah menjalankan seluruhnya SOP sesuai dengan standar yang di atur WHO," kata Binsar.
Dia mengatakan, sebelum dioperasi, kondisi bayi mengalami kemajuan yang cukup signifikan.
"Bayinya maju beberapa senti dari bibir rahim. Namun, karena orang hamil, wajar ada namanya kontraksi, di mana perut terasa kejang," kata Binsar.
Baca juga: Duka Keluarga KRI Nanggala-402, Sertu Yoto Eki Gugur Tinggalkan Istri yang Hamil Anak Pertama
Terkait ribut-ribut dari pihak keluarga, Binsar mengatakan bahwa keluarga korban sempat memaksa masuk ke ruang pasien dan mengajak pasien melakukan jalan jongkok.
"Tidak masuk di akal seorang yang sedang hamil tua dibuat jalan sambil jongkok sejauh 5 meter selama 2 jam," katanya.
Ia menyebutkan, hal tersebut membuat perut pasien mengalami kejang dan mengakibatkan solusio plasenta.
"Di mana plasenta terlepas di dalam perut," kata Binsar.
Baca juga: Suami Tega Bunuh Istrinya yang Hamil, Motifnya Emosi karena Sering Dihina
Ia menjelaskan, saat dilakukan pembedahan, ditemukan memar akibat trauma akan benturan di perut pasien.