Setelah benteng hancur, lanjutnya, di lokasi tersebut dibangun Hotel Berg En Dal.
"Tapi fungsi hotel juga tidak terlalu lama, kemudian dimanfaatkan sebagai tempat interniran atau kurungan," paparnya.
Riwayat hotel ini pun berakhir saat ada agresi militer karena dibakar para pejuang Indonesia.
Baca juga: Seharian Wisata di Sekitar Benteng Pendem Ngawi, Bisa ke Taman Candi
Setelah kejadian tersebut, tidak ada lagi jejak benteng dan hotel di Groote Postweg atau Jalan Jenderal Sudirman Salatiga.
Menyinggung Benteng Hock yang menjadi kantor Satlantas Polres Salatiga, Warin mengungkapkan bangunan tersebut sejatinya adalah rumah tinggal milik saudagar kaya yang menjadi pejabat militer.
"Keturunan dari pemilik bangunan tersebut, yakni keluarga van Blommestein juga pernah ke Salatiga dan mengonfirmasinya. Bangunan van Blommestein juga ada di beberapa wilayah lain," kata Warin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.