SOLO, KOMPAS.com - Warga satu rukun tetangga (RT) di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, yang terkonfirmasi Covid-19 kembali bertambah.
Sebelumnya tercatat jumlah warga yang terkonfirmasi Covid-19 ada sebanyak 25 orang, kini menjadi 41 orang atau bertambah 16 orang.
"Tambah 16 orang yang positif Covid-19. Total ada 41 orang," kata Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, di Solo, Jawa Tengah, Rabu (19/5/2021).
Baca juga: Larangan Mudik Berakhir, Solo Masih Berlakukan SIKM Pendatang hingga 24 Mei
Menurutnya, 16 warga positif Covid-19 telah dibawa ke Asrama Haji Donohudan Boyolali karena berstatus orang tanpa gejala (OTG).
Penambahan warga positif Covid-19 di Sumber tersebut karena peningkatan tracing kontak yang dilakukan Dinas Kesehatan Solo.
Ahyani mengungkapkan semakin sering melakukan tracing kontak, maka warga yang terpapar Covid-19 bisa segera teridentifikasi dan tertangani.
"Dari pada lepas tidak terjaring mereka malah ke mana-mana. Tracing masih terus kita lakukan karena ekornya mungkin masih ada," ungkap Ahyani.
Baca juga: Pasien OTG Covid-19 di Solo Wajib Diisolasi di Asrama Haji Donohudan
Lebih lanjut, Ahyani mengingatkan kepada warga untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.
Pihaknya juga akan membatasi kegiatan masyarakat agar kasus Covid-19 tidak semakin meningkat.
Sebagaimana diketahui, warga satu RT di Sumber positif Covid-19 bermula mengikuti kegiatan buka bersama.
Setelah mengikuti kegiatan itu ada satu keluarga terdiri dari 7 orang dinyatakan positif terjangkit virus corona.
Dinas Kesehatan melalui puskesmas melaksanakan tracing kontak erat dan bertambah menjadi 23 orang yang dinyatakan positif.
Baca juga: Warga Satu RT di Solo Positif Covid-19, Diduga Tertular dari Fasilitas MCK
Kemudian dari 23 orang bertambah dua sehingga menjadi 25 orang yang terkonfirmasi Covid-19.
Penyebaran virus corona yang begitu cepat dinilai juga karena sarana mandi cuci kakus (MCK) yang tidak memadai.
Pasalnya, warga satu RT ini menggunakan satu kamar mandi secara bersama-sama.
"Jadi mereka menggunakan MCK komunal. Potensi penularan ada di situ. Masyarakat di situ sangat akrab, berinteraksi erat dan mungkin abai prokes," kata Ahyani yang juga menjabat Sekda Solo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.