Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Baru 5 Tahanan BNN Sumut Kabur, 2 Otak Pelaku Ancam Bunuh yang Lain jika Tak Ikut

Kompas.com - 18/05/2021, 19:58 WIB
Kontributor Medan, Daniel Pekuwali,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Utara (Sumut) mengungkap fakta baru dari kasus kaburnya lima tahanan pada Minggu (16/5/2021) dini hari lalu.

Ternyata, aksi kabur mereka itu telah direncanakan beberapa hari sebelumnya oleh dua tahanan yang menjadi otak pelarian.

Keduanya, yakni ‎Rahmat Hidayatullah dan Marzuki Ahmad yang hingga kini masih dalam pengejaran.

Mereka berdua bahkan mengancam akan membunuh tahanan yang tak mau ikut dalam aksi tersebut.

Baca juga: Penampakan Ambulans Kota Padang di Palestina, Ini Kata Gubernur Sumbar

"Dari keterangan (yang) tidak berhasil lolos. Ada ancaman bunuh, otak pelaku insial MA dan RH," kata Kepala Bidang Pemberantasan Narkotika BNNP Sumut Kombes Pol Sempana Sitepu, di kantornya, Selasa (18/5/2021).

Karena ancaman itu, seluruh tahanan di kamar 01 Blok B sebenarnya akan kabur saat itu juga.

Namun, karena kesigapan petugas, dua lainnya tetap tertahan, satu berhasil kabur dan ditangkap kembali tak jauh dari Kantor BNN Sumut.

Satu tahanan lagi menyerahkan diri pada Senin (17/5/2021).

Sempana menuturkan, dari keterangan tahanan tidak kabur itu, diketahui bahwa ‎Rahmat Hidayatullah dan Marzuki Ahmad sudah membuat rencana aksi melarikan diri, beberapa hari sebelum kejadian.

Hingga menyiapkan air cabai untuk menyiram wajah petugas penjaga saat kejadian tersebut.

"Sudah beberapa hari perencanaan. Termasuk air cabai, mereka kumpulkan dari sisa-sisa makanan," ungkap dia.

Baca juga: 5 Tahanan Kabur dari Sel, BNNP Sumut: Petugas Sempat Dianiaya dan Disiram Air Cabai

Tanpa merinci jumlah barang bukti, Sempana mengungkapkan, Marzuki Ahmad sendiri telah divonis seumur hidup atas kasus kepemilikan narkotika, sementara Rahmat Hidayatullah hingga kini masih dalam proses pengadilan.

Pihak BNN mendesak empat tahanan yang masuk dalam proses pengejaran itu untuk segera menyerahkan diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hampir Dua Tahun Tak Terungkap, Keluarga Almarhum Iwan Boedi Tagih Hasil Penyelidikan ke Polisi

Hampir Dua Tahun Tak Terungkap, Keluarga Almarhum Iwan Boedi Tagih Hasil Penyelidikan ke Polisi

Regional
Momen Korban Perampokan Duel dengan Pelaku, Uang Ratusan Juta Rupiah Berhamburan

Momen Korban Perampokan Duel dengan Pelaku, Uang Ratusan Juta Rupiah Berhamburan

Regional
Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang

Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang

Regional
Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Regional
Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Kilas Daerah
Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat sejak 2020

Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat sejak 2020

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dijual di Atas HET, 800 Tabung Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Dijual di Atas HET, 800 Tabung Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Regional
Hadapi Pilkada, Elite Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Hadapi Pilkada, Elite Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Regional
Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Regional
Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Regional
Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Regional
Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Regional
Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com