Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tahanan BNN Sumut Kabur, Ombudsman: Ada Kelalaian dan SDM Kurang

Kompas.com - 18/05/2021, 18:50 WIB
Kontributor Medan, Daniel Pekuwali,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Ombudsman RI Perwakilan Sumatera Utara (Sumut) menilai ada faktor kelalaian petugas penjaga keamanan saat peristiwa kaburnya lima tahanan dari sel Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumut, Minggu (16/5/2021) dini hari kemarin.

Hal itu, diungkapkan oleh Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut, Abyadi Siregar kepada wartawan, usai meninjau langsung Rumah Tahanan BNNP di Jalan Balai Pom, Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, ‎Selasa (18/5/2021) sore.

"Ada kelalaian dari petugas ‎yang terjadi pada proses pengamanan. Saya kira ini urusan internal merekalah," ungkap Abyadi usai melihat langsung situasi rumah tahanan tersebut.

Baca juga: Cerita Ibu Senah Digugat Anak Kandungnya, Tak Dikunjungi Saat Lebaran, padahal Jarak Rumah Hanya 2 Meter

Minta pengamanan dievaluasi

Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut, Abyadi Siregar meninjau ruang tahanan BNN Sumut di Jalan Balai Pom, Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, ‎Selasa (18/5/2021) sore. (KOMPAS.com/DANIEL PEKUWALI)KOMPAS.com/DANIEL PEKUWALI Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut, Abyadi Siregar meninjau ruang tahanan BNN Sumut di Jalan Balai Pom, Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, ‎Selasa (18/5/2021) sore. (KOMPAS.com/DANIEL PEKUWALI)

Abyadi mengatakan, kasus kaburnya para tahanan dari sel tersebut, harus menjadi perhatian khusus bagi pihak BNN Sumut termasuk Kementerian Hukum dan HAM Wilayah Sumut. Sistem pengamanan di sana harus segera dievaluasi agar kejadian serupa tak terulang.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, pihaknya menilai bahwa personel pengamanan ruang tahanan BNN Sumut sangat sedikit.

Dalam sehari, petugas jaga hanya tiga orang yang dibagi dalam dua sif.

"(BNN) kekurangan SDM. Cuma tiga petugas mereka. Satu petugas siang hari dan dua petugas malam hari. Saya kira itu kurang ya," jelas Abyadi.

Baca juga: Polisi Tetapkan 2 Tersangka Insiden Perahu Terbalik di Waduk Kedung Ombo Boyolali, Salah Satunya Berusia 13 Tahun

Abyadi juga menyoroti tugas ganda yang dijalani petugas BNN Sumut.

Sebab, yang menjaga tahanan seharusnya bukan tugas utama mereka. Tugas ini seharusnya bagian dari Kemenkumham.

Apalagi, karena pandemi Covid-19,‎ tahanan sudah divonis tetap berada di rumahan tahanan tersebut dan belum dipindahkan ke Rutan atau Lapas.

"Itu Cabang Rutan (Klas I Medan). Harusnya petugasnya, petugas sipir dari Kemekumham. Tapi, ternyata dari mereka. Di sini yang menjaga tahanan bukan sipir, tapi penyidik dari BNN. Ini menjadi tugas tambahan. Ini menjadi evaluasi bagi Kemenkuham seluruh Indonesia untuk menjaga tahanan di BNN yang ada, terutama di Sumut. Berangkat dari kasus ini," jelasnya.

Baca juga: Menyelam 20 Menit, Aksi Heroik Aipda Joel Selamatkan Siswa SD yang Tenggelam dan Hilang Sehari di Sungai

Akui kurang personel

Kepala Bidang Pemberantasan Narkotika BNNP Sumut Kombes Pol Sempana Sitepu mengakui, pihaknya memang kekurangan personel untuk menjaga para tahanan.

"Untuk menjaga tahanan Narkotika itu, setiap hari hanya tiga petugas dibagi dua sif," ungkapnya.

Dia menyebut, tugas menjaga tahanan di sana, pihak BNN Sumut terpaksa menggunakan personel internal dari bidang pemberantas, intel, penyidik, hingga petugas lapangan yang diperbantukan dari Brimob Polda Sumut.

"Pagi yang jaga, anggota penyidik ASN, kalau malam, anggota Polri dan BKO. 24 jam dibagi dua, ya ada dua sif," tutur Sempana.

Baca juga: Sosok GTS, Bocah yang Jadi Tersangka Perahu Terbalik Waduk Kedung Ombo, Baru Setahun Kerja, Terima Upah Rp 100.000 Sehari

Siram petugas dengan cairan cabai

Sebelumnya, dalam kasus ini, lima tahanan kabur dari sel BNN Sumut pada Minggu dini hari kemarin. Mereka berhasil kabur setelah menyiram petugas dengan air cabai. Saat itu, hanya ada dua petugas yang piket jaga.

Dari lima tahanan kabur, satu tahanan bernama Muhammad Junaidi telah menyerahkan diri pada Senin (17/5/2021) kemarin.

Saat ini, kata Sempana, pihaknya masih mengejar empat tahanan lain, Rahmat Hidayatulloh alias Muhammad Isbandi, Zulfikar, Irwanda, dan Marzuki Ahmad.

BNN Sumut telah berkoordinasi dengan Polda Sumut, Polda Aceh, dan BNN di tingkat kota atau kabupaten. BNN Sumut juga menghubungi keluarga narapidana untuk membantu pengejaran tersebut. Pihak keluarga diminta memberi informasi keberadaan para tahanan dan membujuk mereka menyerahkan diri.

Sempana meminta para tahanan segera menyerahkan diri. Pihaknya tak segan memberikan tindakan tegas kepada empat tahanan yang masih kabur. "Bila tidak, akan kita berikan tindakan tegas terukur," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com