Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Bawa Surat Keterangan Bebas Covid-19, Pemudik "Mengular" di Pelabuhan Bakauheni

Kompas.com - 18/05/2021, 16:17 WIB
Tri Purna Jaya,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Ratusan pemudik pejalan kaki "mengular" di area Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan.

Antrean panjang ini lantaran pemudik harus melakukan rapid test antigen yang menjadi persyaratan menyeberang.

Salah satu warga yang mengantre, Roni mengatakan, antrean panjang itu mulai dari lorong di depan terminal bus hingga loket penyeberangan penumpang pejalan kaki.

"Panjang antreannya, Bang. Dari lorong sampai loket penumpang," kata Roni saat dihubungi melalui Messanger, Selasa (18/5/2021).

Menurut Roni, antrean tersebut terjadi karena para penumpang banyak yang tidak melengkapi persyaratan menyeberang, yakni surat keterangan rapid test antigen.

Roni harus antre untuk menyeberang karena persyaratannya kurang.

Baca juga: 2 Prajurit TNI Gugur Dianiaya 20 OTK di Yahukimo

"Tadi antri dari jam 10 sampai sekarang. Kemungkinan sore baru bisa nyeberang," kata Roni yang hendak kembali ke Cilegon ini.

Calon penumpang lain, Aan Antoni mengatakan, proses pemeriksaan persyaratan menyeberang kali ini dinilai rumit.

"Ribet bang disuruh bawa surat dari puskesmas," kata Aan.

Ratusan pemudik yang mengantre di Pelabuhan Bakauheni. (FOTO: Dok. warga)KOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA Ratusan pemudik yang mengantre di Pelabuhan Bakauheni. (FOTO: Dok. warga)

Warga Bandar Lampung yang hendak kembali ke Tangerang ini mengungkapkan, dia tiba di Pelabuhan Bakauheni sekitar pukul 11.30 WIB.

Namun, karena antrean penumpang sangat panjang, hingga pukul 14.30 WIB, ia dan keluarganya belum bisa naik ke kapal.

"Kalau tiket sudah beli online, tapi pas sampai sini, ternyata ngantre panjang," kata Aan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com