LAMPUNG, KOMPAS.com - Diduga terperosok ke dalam selokan saat main hujan, seorang balita hilang terbawa arus.
Jasad korban ditemukan setelah dua hari pencarian sekitar 6,2 KM dari lokasi hilang.
Balita berumur 4 tahun bernama M Alfarenza Shakeel itu diduga terperosok melalui lubang di atas selokan (gorong-gorong) di Pasar Tugu pada Minggu (16/5/2021) siang.
Anak pasangan Angga dan Santi, warga Jalan Hayam Wuruk, Gang Bukit 1, Tanjung Karang Pusat itu dinyatakan hilang usai bermain hujan pada hari nahas tersebut.
Baca juga: Dua Balita Kakak Beradik Ditelantarkan Ibu, 2 Hari Tidur di Rumah Kosong, Kondisinya Memprihatinkan
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandar Lampung, Syamsul Rahman mengatakan, korban berhasil ditemukan setelah dua hari pencarian.
Korban ditemukan di perairan Gunung Kunyit, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Bumi Waras yang berjarak sekitar 6,2 KM dari lokasi kejadian.
"Tadi pagi jasad korban ditemukan, sekitar pukul 06.00 oleh seorang perenang yang sedang berenang di lokasi," kata Syamsul kepada wartawan, Selasa (18/5/2021).
Syamsul mengatakan, dari keterangan sejumlah saksi balita itu hilang saat hujan deras turun. Korban saat itu bermain di sekitar area gorong-gorong di Pasar Tugu.
Baca juga: Nasib Pilu Balita Rudin Duha, Derita Tumor Mata Sebesar Bola Tenis, Butuh Uluran Tangan Dermawan
Korban diduga terperosok ke dalam lubang lalu hanyut terbawa arus di dalam gorong-gorong.
Sementara itu, Kasi Operasi dan Siaga Basarnas Lampung, Basri mengatakan, pencarian korban mengerahkan 4 tim.
Tim pencarian merupakan gabungan dari Basarnas, BPBD Kota Bandarlampung, TNI/Polri, FRRL, Tagana, PMI, Ambulance Escor, Gaspol, Vertical Rescue, Dinas Lingkungan Hidup, RAPI, PPAI, Dinas PU/SDA, dan Pol PP. Dengan kekuatan personel sebanyak 100 orang lebih.
"Kita lakukan evaluasi dimana saja kita akan melakukan pencarian di tempat-tempat tertentu dalam kota," kata Basri.
Keempat tim ini mencari di lokasi masing-masing yang telah ditentukan dimana satu tim terdiri dari 15-17 personel.