Untuk itu, Pandi punya program Merajut Indonesia Melalui Digitalisasi Aksara Nusantara, yaitu digitalisasi aksara aksara daerah yang ada di Indonesia, untuk menjembatani semua pihak.
Safrina Noorman, pengurus Yayasan Kebudayaan Rancagé, komunitas kebudayaan Sunda yang juga lembaga mitra Pandi, berharap kegiatan digitalisasi aksara dan bahasa daerah dapat didukung dan disebarluaskan.
Dalam diskusi UNESCO, ia mendapat gambaran betapa rawannya posisi bahasa daerah saat ini. Hal itu ternyata menjadi semangat atau alasan untuk memastikan bahwa bahasa daerah tidak punah.
"Upaya-upaya penyadaran dilakukan melalui berbagai cara di berbagai negara, akan tetapi semua menyiratkan hal yang sama, komitmen dan niat baik pemerintah untuk memastikan kebijakan bahasa dan pendidikan yang berpihak pada pemertahanan bahasa lokal,” Pungkas Safrina menutup sesi diskusi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.