Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Gaduh Dugaan Telur Palsu di Kediri, Berawal dari Salah Penyimpanan

Kompas.com - 18/05/2021, 07:57 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Khairina

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com- Kegaduhan penemuan telur palsu di Kota Kediri, Jawa Timur, diawali oleh adanya seorang warga yang marah menemukan telurnya rusak saat disimpan di dalam kulkas.

Itu berdasarkan kronologi yang dihimpun oleh petugas Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan, dan Energi (Disperdagin) Pemkot Kediri.

Disperdagin sendiri bagian dari anggota tim bersama beberapa satuan kerja lainnya yang turun dalam pemeriksaan kegaduhan itu.

Baca juga: Gaduh Dugaan Telur Palsu di Kediri, Ini Hasil Pemeriksaan Aparat

Kepala Seksi Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Yongki Prabowo mengatakan, dari hasil klarifikasi kepada pihak keluarga Linda Agustini, telur sebanyak satu kilogram tersebut dibeli Linda di pedagang telur yang mangkal di pinggir jalan pada 11 Mei 2021.

"Telur tersebut lalu disimpan di dalam lemari pendingin," ujar Yongki dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/5/2021).

Setiap hari diambil 2 butir untuk dimasak bagi cucu Linda. Hingga terakhir pada tanggal 16 Mei, saat akan memasak telur, dirinya mendapati telur tersebut banyak yang rusak.

"Akhirnya marah, takut terjadi apa-apa pada cucunya karena telur sudah dikonsumsi cucunya," lanjutnya.

Tim yang datang ke rumah Linda, termasuk dari kepolisian, juga mengumpulkan sampel telur yang kemudian diperiksakan ke laboratorium.

Baca juga: Bea Cukai Gagalkan Peredaran 704.000 Batang Rokok Ilegal, Disembunyikan di Bawah Telur Ayam

Adapun Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat, Veteriner, Pengelolaan dan Pemasaran Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Pemkot Kediri Pujiono mengatakan, peristiwa gaduh itu sendiri terjadi karena faktor kurangnya pengetahuan atas telur.

Sebab, dari pemeriksaan keterangan maupun pemeriksaan terhadap telur-telur tersebut, nyatanya bukan telur palsu.

"Dari hasil pemeriksaan, itu asli telur yang dihasilkan ayam," ungkap Pujiono, dalam sambungan telepon.

Telur tersebut, kata Pujiono, menjadi beku karena salah penyimpanan. Yakni disimpan dalam lemari pendingin dengan ukuran dingin yang cukup tinggi.

Telur yang membeku itu menurutnya akan leleh kembali setelah suhu dinginnya menjadi normal.

"Cuma orangnya (saja) yang takut (telurnya) enggak bisa dimasak," kata Pujiono.

Soal membran sebagaimana ditakutkan Linda, menurutnya juga masih normal. Sebab, telur sendiri mempunyai beberapa lapisan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com