Mereka turun lapangan mengumpulkan sampel telur maupun meminta keterangan dari beberapa orang.
Sampel tersebut dibawa ke laboratorium untuk penelitian lebih lanjut.
Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat, Veteriner, Pengelolaan dan Pemasaran Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Pemkot Kediri Pujiono mengatakan, pihaknya sudah mendatangi lokasi maupun memeriksa telur-telur tersebut.
Dari situ, kata dia, peristiwa gaduh itu terjadi karena faktor pengetahuan atas telur dan faktor penyimpanannya.
"Dari hasil pemeriksaan, itu asli telur yang dihasilkan ayam," ungkap Pujiono, dalam sambungan telepon.
Baca juga: Mayat Bocah SD Disimpan Orangtua 4 Bulan Dalam Kamar, Tersisa Tulang dan Kulit
Telur tersebut, kata Pujiono, menjadi beku karena salah penyimpanan. Yakni disimpan dalam lemari pendingin dengan ukuran dingin yang cukup tinggi.
Bahkan, Pujiono menegaskan, isi telur tersebut bukanlah rusak sebagaimana dikabarkan.
Telur yang membeku itu menurutnya akan leleh kembali setelah suhu dinginnya menjadi normal.
"Cuma orangnya (saja) yang takut (telurnya) enggak bisa dimasak," kata Pujiono.
Soal membran sebagaimana ditakutkan LA, menurutnya juga masih normal. Sebab, telur sendiri mempunyai beberapa lapisan.
Adapun saat disinggung dugaan telur infertil, itu menurutnya masih memerlukan pendalaman pada asal usul distribusi telur itu sendiri.
Polisi sendiri sudah memastikan telur yang dianggap palsu tersebut merupakan telur asli yang dihasilkan oleh ayam.