BLITAR, KOMPAS.com - Seorang perwira menengah TNI Angkatan Laut (AL) berpangkat letnan kolonel dan istrinya dinyatakan positif Covid-19 sepulang dari Surabaya.
Setelah kejadian itu, dua anggota keluarganya di Blitar diduga tertular dan terinfeksi Covid-19.
Baca juga: Tenggelam dan Hilang Sehari, Pelajar SD Ini Ditemukan Selamat Berkat Berpegangan pada Akar Pohon
Pulang dari Surabaya
Camat Selopuro Deny Chandra Himawan mengatakan, perwira menengah berinisial Letkol Im itu mulanya pulang bersama istrinya OY ke rumah di Desa Ploso, Kecamatan Selopuro pada 4 Mei 2021 lalu.
Deny mengatakan, Im sebenarnya dalam kondisi positif Covid-19 berdasarkan tes antigen sehari sebelumnya di tempat kerjanya di Surabaya.
"Jadi Pak Im ini pulang ke Blitar karena mau tes PCR di rumah sakit Anisa di Selopuro karena pengelola rumah sakit itu dekat dengan istrinya," ujar Deny saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin malam (17/5/2021) melalui telepon.
Pada 4 Mei 2021, lanjutnya, Im melakukan tes polymerase chain reaction (PCR) di RS Anisa dengan hasil positif Covid-19.
Sehari setelahnya, ujar Deny, istri dan tiga anaknya juga melakukan tes PCR di rumah sakit yang sama. Hasilnya, istrinya OY, dan seorang anaknya D positif Covid-19, sementara dua yang lain negatif.
Selanjutnya, ujar Deny, pada 6 Mei 2021 giliran mertua Im, SI yang tinggal serumah dengannya melakukan tes PCR dengan hasil positif Covid-19.
Menurut Deny, kondisi kesehatan mereka sebenarnya relatif stabil termasuk Letkol Im yang pada Senin ini dijadwalkan keluar dari rumah karantina di RS Anisa.
Selaku ketua satgas Covid-19 di Kecamatan Selopuro, Deny berusaha mengklarifikasi kabar bahwa Im pulang ke rumahnya di Kecamatan Selopuro dalam rangka mudik lebaran.
Deny mengklaim, Im pulang ke Blitar dengan kesadaran bahwa kemungkinan besar dirinya terpapar Covid-19 berdasarkan tes antigen yang dia jalani pada 3 Mei 2021.
Menurut Deny, Im ini pulang ke Selopuro karena ingin segera melakukan tindakan penanganan ke anggota keluarga.
Baca juga: Mobil Pemadam Kebakaran Berkecepatan 80 Km Per Jam Tabrak Warga hingga Terpental dan Tewas
Caranya, jelas Deny, Im memastikan dengan tes PCR status kesehatannya, disusul istri dan anaknya.
"Jadi awalnya Pak Im mengalami gejala batuk yang tak kunjung reda. Beliau swab antigen di kantornya ternyata hasilnya positif," ujarnya.
Karena sebelum melakukan tes antigen Im sempat melakukan kontak erat dengan keluarganya di Blitar, ujar Deny, Im pulang ingin memastikan penanangan yang cepat dan tepat kepada keluarganya yang sempat kontak erat.
"Karena Pak Im ini seminggu atau dua minggu sekali pulang ke Selopuro, Blitar. Kalau dinasnya di Surabaya," ujarnya.
Baca juga: Penyesalan Uty, Wanita yang Marahi Petugas di Pos Penyekatan Anyer: Saya Malu
Deny mengatakan, pihaknya tidak melakukan pengetesan Covid-19 ke warga sekitar rumah Im di Selopuro karena berdasarkan hasil observasi keluarga Im tidak banyak melakukan interaksi dengan orang lain selain anggota keluarga inti.
"Meskipun mushala di dekat rumah Pak Im sekarang ditutup, tapi sebenarnya Pak Im jarang shalat di mushala itu," ujarnya.
Deny mengatakan, pihaknya hanya meminta warga di sekitar rumah Im untuk segera melapor ke aparat desa jika mengalami gejala-gejala yang identik dengan gejala akibat Covid-19.
Kepala Puskesmas Selopuro Yudia Supradini mengatakan, saat ini terdapat kasus aktif Covid-19 di wilayah Selopuro sebanyak 17 kasus, termasuk 4 dari keluarga Im.
Kasus kumulatif Covid-19 di kecamatan tersebut sebanyak 269 dengan tingkat kematian 13 persen atau 35 kasus kematian terkait Covid-19.
Sementara itu, berdasarkan laporan Satgas Covid-19 Kabupaten Blitar, Senin (17/5/2021), kasus kumulatif Covid-19 di Kabupaten Blitar sebanyak 5.534 dengan tingkat kematian 10,86 persen atau 601 kasus kematian terkait Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.