Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Kekerasan MIT Berlarut-larut, Warga Poso Kirim Surat Terbuka untuk Jokowi, Ini Isinya

Kompas.com - 17/05/2021, 18:15 WIB
Mansur,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

POSO KOMPAS.com - Puluhan warga Poso, Provinsi Sulawesi Tengah, yang tergabung dalam perwakilan masyarakat Kampai Tampo Lore mendatangi gedung DPRD Poso untuk menyampaikan surat terbuka kepada Presiden RI  Joko Widodo (Jokowi).

Penyampaian surat terbuka tersebut sebagi bentuk kekecewaan dan ketidakpercayaan masyarakat terhadap Polri terkait pelaksanaan operasi penuntasan teroris jaringan Ali Kalora Cs yang masih terus meneror dan membantai warga sipil.

Baca juga: Tak Hanya Bunuh 4 Petani, Kelompok MIT Poso Diduga Juga Merampok Korban, Ini Penjelasan Polisi

Bertempat di ruang rapat DPRD Poso, Senin (17/5/2021) siang, puluhan warga perwakilan Kecamatan Lore bersaudara datang dengan menggunakan pakaian hitam dan ikat kepala pita merah putih sebagai tanda berkabung mendatangi gedung DPRD menyampaikan aspirasinya.

Baca juga: Polisi Sebut Kelompok MIT yang Bunuh 4 Petani di Poso Pimpinan Qatar

Kedatangan mereka diterima langsung oleh Ketua DPRD Poso Sesi KD Mapeda bersama sejumlah anggota DPRD lainnya yang juga ikut menggunakan ikat pita merah putih di kepala sebagai simbol belasungkawa atas tewasnya empat orang warga Desa Kalemago, Kecamatan Lore Timur, Selasa(11/5/2021).

Ketua perwakilan warga Lore Sahir Sampeali di hadapan anggota DPRD Poso saat membacakan surat terbuka, meminta agar Jokowi segera turun tangan untuk hadir di Poso sehingga penuntasan sisa kelompok teroris pimpinan Ali Kalora yang berjumlah sembilan orang segera berakhir.

Menurutnya, selama kurun waktu 22 tahun, pelaksanaan operasi kelompok Mujahidin Indonesia Timur( MIT) di Poso oleh Polri justru tidak memberikan rasa aman terhadap warga, khususnya petani.

Malah korban dari warga sipil semakin bertambah sehingga jaminan keamanan warga jauh dari harapan.

"Jadi ada lima poin isi tuntutan surat terbuka tersebut antara lain meminta presiden untuk hadir di tanah Poso sebagai konsekuensi perlindungan warga Poso, meminta presiden sebagai panglima tertinggiuntuk segera menuntaskan masalah keamanan, dan meminta presiden untuk memberikan jaminan sosial dan santunan duka kepada para keluarga korban tragedi kemanusiaan oleh teroris di Poso," ujar Sahir saat didampingi oleh sejumlah perwakilan dari tokoh adat Lore.

Ketua DPRD Poso Sesi KD Mapeda berjanji akan menindaklanjuti dan meneruskan surat terbuka tersebut kepada Jokowi.

Dia berharap dengan adanya surat tersebut, penuntasan kelompok Ali Kalora di Poso segera selesai.

Menurutnya, yang disuarakan warga mempunyai landasan kuat, mengingat berlarut-larutnya pelaksanaan operasi teroris di Poso.

"DPRD Poso merespons dan menerima apirasi ini, dan secepatnya surat terbuka warga Poso untuk presiden akan saya tindak lanjuti secepatnya. Apa yang menimpa saudara kita di Desa Kalemago baru-baru ini merupakan duka buat semua warga Poso," ujar Sesi.

Sebelum membubarkan diri, perwakilan warga Lore mengancam akan berangkat langsung ke Jakarta jika dalam waktu dekat aspirasi yang mereka sampaikan tidak direspons atau tidak ada kejelasan.

Pertemuan tersebut diakhiri dengan penyerahan dokumentasi lampiran surat terbuka dari perwakilan warga Lore ke DPRD Poso yang diterima langsung oleh Ketua DPRD Poso disaksikan para anggota DPRD lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Regional
Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Regional
Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Regional
Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Regional
Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Regional
Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com