Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlibat Cekcok soal Ayam Masuk ke Kebun, Paman Dianiaya Keponakan hingga Tewas, Ini Kronologinya

Kompas.com - 17/05/2021, 15:29 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

 

Dipergoki kakak PS

Aksi pengeroyokan itu awalnya diketahui oleh kakak PS, DS. Ia curiga karena ada suara ribut-ribut dari belakang rumahnya.

"Mulanya, DS mendengar suara ribut dari belakang rumahnya dan melihat adiknya (korban) sedang dipukuli oleh kedua pelaku," tutur Syawal.

DS yang mengetahui insiden itu kemudian melerai pelaku dan korban. Selepas berhenti, korban segera dibawa ke rumah sakit.

Baca juga: Pria Ini Digigit Ular Saat Tidur di Ruang Tamu, Tewas 5 Jam Setelahnya

Namun, saat tiba di Rumah Sakit Umum Daerah Dolok Sanggul, PS dinyatakan meninggal.

"Korban meninggal dunia di rumah sakit. Untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya, korban dibawa ke RS Bhayangkara di Medan untuk diotopsi," terangnya.

Tak terima

Keluarga melaporkan kasus penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia ke Polres Humbang Hasundutan (Humbahas), Sabtu (15/5/2021). Korban diduga meninggal setelah dianiaya 2 keponakannya, hanya gara-gara ayam miliknya masuk ke area kebun pelaku.handout Keluarga melaporkan kasus penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia ke Polres Humbang Hasundutan (Humbahas), Sabtu (15/5/2021). Korban diduga meninggal setelah dianiaya 2 keponakannya, hanya gara-gara ayam miliknya masuk ke area kebun pelaku.

Kematian PS membuat keluarganya tak terima soal hal tersebut. Mereka kemudian melapor ke Polres Humbang Hasundutan.

"Dan dalam waktu 1X24 jam, kedua pelaku berhasil diamankan. Kemudian dilakukan penahanan," kata Syawal.

Ia menyatakan, AA dan SS telah ditetapkan menjadi tersangka.

Baca juga: Ajudan Pribadi Komandan KKB Tewas dalam Baku Tembak, Berhasil Diidentifikasi karena Punya Ciri-ciri Ini

Atas tindakannya, mereka diancam dengan Pasal 170 juncto 351 ayat 3 Kitab Undang-undang Hukum Pidana tentang pengeroyokan atau penganiayaan yang menyebabkan kematian.

"Untuk ancaman hukuman yaitu paling lama tujuh tahun penjara," beber Syawal.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Padang Sidempuan, Oryza Pasaribu | Editor: Dheri Agriesta)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Regional
Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatuk Ambruk

Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatuk Ambruk

Regional
Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Regional
Profil Gunung Ruang, dari Lokasi hingga Sejarah Erupsi

Profil Gunung Ruang, dari Lokasi hingga Sejarah Erupsi

Regional
BKSDA Bengkulu Berharap Warga Tak Pancing dan Matikan Buaya

BKSDA Bengkulu Berharap Warga Tak Pancing dan Matikan Buaya

Regional
Anggota DPRD Kota Serang Bakal Dapat 2 Baju Dinas Seharga Rp 8 Juta

Anggota DPRD Kota Serang Bakal Dapat 2 Baju Dinas Seharga Rp 8 Juta

Regional
Terjadi Hujan Kerikil dan Pasir Saat Gunung Ruang Meletus

Terjadi Hujan Kerikil dan Pasir Saat Gunung Ruang Meletus

Regional
Pemkab Agam Anggarkan Rp 2,2 Miliar untuk Rehabilitasi 106 Rumah

Pemkab Agam Anggarkan Rp 2,2 Miliar untuk Rehabilitasi 106 Rumah

Regional
Kronologi Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Korban Sempat Diajak Berbelanja

Kronologi Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Korban Sempat Diajak Berbelanja

Regional
Sederet Fakta Kasus Ibu dan Anak di Palembang Dibunuh Mantan Pegawai Suami

Sederet Fakta Kasus Ibu dan Anak di Palembang Dibunuh Mantan Pegawai Suami

Regional
Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Diduga Direncanakan

Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Diduga Direncanakan

Regional
Polisi Sebut Hasil Otopsi Kematian Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar karena Dicekik

Polisi Sebut Hasil Otopsi Kematian Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar karena Dicekik

Regional
Sering Campuri Urusan Rumah Tangga Anaknya, Mertua di Kendari Tewas Dibunuh Begal Suruhan Menantu

Sering Campuri Urusan Rumah Tangga Anaknya, Mertua di Kendari Tewas Dibunuh Begal Suruhan Menantu

Regional
Keruk Pasir Laut di Pelabuhan Nelayan Bangka, Negara Bisa Raup Rp 20 M

Keruk Pasir Laut di Pelabuhan Nelayan Bangka, Negara Bisa Raup Rp 20 M

Regional
Ratusan Kerbau di Sumsel Mati Terpapar Penyakit Ngorok, 10.000 Dosis Vaksin Disiapkan

Ratusan Kerbau di Sumsel Mati Terpapar Penyakit Ngorok, 10.000 Dosis Vaksin Disiapkan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com