Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berawal Pura-pura Minta Minum, 5 Tahanan BNNP Sumut Kabur, Begini Kronologinya

Kompas.com - 17/05/2021, 09:59 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Utara, masih melakukan pengejaran terhadap lima tahanan yang kabur pada Minggu (16/5/2021) dini hari. 

Diketahui, tahanan yang kabur tersebut di Blok B Kamar 01, dalam kamar tersebut sedianya ada delapan tahanan.

Saat peristiwa itu terjadi, enam orang berupaya kabur, namun salah satu tahanan bernama Salim Saragih berhasil ditangkap lagi tak jauh dari kantor BNNP Sumut.

Baca juga: 5 Tahanan Kabur dari Sel, BNNP Sumut: Petugas Sempat Dianiaya dan Disiram Air Cabai

Sementara lima tahanan berhasil kabur, sementara sisanya tidak berhasil kabur karena pintu sel langsung ditutup petugas dengan sigap.

Kelima tahanan yang kabur yakni Rahmat Hidayatulloh alias Muhammad Isbandi, Zulfikar, Muhammad Junaidi, Irwanda, dan Marzuki Ahmad.

Mereka berasal dari sejumlah daerah seperti Kabupaten Batubara, Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Bireun, dan Kota Batam.

Baca juga: Kronologi Pasutri di Muba Disekap Perampok, Perkosa Istri Korban, Pelaku Ditangkap

Beberapa dari tahanan yang kabur sudah ada yang divonis, sementara yang lainnya masih menunggu proses persidangan.

Kepala Bidang Pemberantasan BNNP Sumut Sempana Sitepu mengatakan, kaburnya tahanan itu berawal saat para tahanan berpura-pura minta air minum kepada petugas yang sedang piket.

Saat itu, lanjutnya, hanya ada dua orang petugas yang sedang berjaga.

Baca juga: Kronologi Kaburnya Lima Tahanan BNNP Sumut: Sebelum Kabur Petugas Disiram Air Cabai dan Dianiaya

Masih kata Sempana, mendengar tahanan meminta minum, salah satu petugas kemudian menuju ke ruang tahanan.

Namun, saat petugas membuka pintu sel, tiba-tiba para tahanan yang ada di dalam sel langsung mendobrak pintu.

Setelah itu, para tahanan tersebut langsung mengeroyok petugas dan menyiramkan air cabai yang telah diracik mereka.

"Sempat dianiaya, dan disiram (air) cabai," kata Sempana.

Baca juga: 5 Tahanan BNN Sumut Kabur dari Sel

Saat kejadian itu terjadi, membuat petugas yang dikeroyok dan disiram air cabai menjadi gelagapan hingga lima orang tahanan berhasil kabur.

"Anggota kita gelagapan, kan. Terus dikeroyok sama mereka itu, ada lima orang. Terus kabur," ungkapnya.

Sempana pun menduga, aksi pelarian itu sudah direncanakan para tahanan.

Baca juga: Gerebek Kampung Narkoba, Polisi: Kampung Ini Sudah Tidak Bisa Disentuh, Banyak Oknum yang Membekingi Mereka

Sebab, mereka sudah meracik air cabai yang dimasukkan dalam botol air mineral untuk disiram ke petugas.

Saat ini, lanjutnya, pihaknya masih memburu para tahanan yang kabur.

Dalam melakukan pencarian, BNNP Sumut berkoordinasi dengan Polda Sumut, BNN tingkat kota dan polsek-polsek.

Tak hanya itu, pihaknya juga melakukan pendekatan dengan keluarga para tahanan agar menyerahkan diri.

"Juga dengan pihak keluarga untuk menyerahkan diri. Di samping kita melakukan pencarian terus. Minta tolong dengan aparat yang dekat dengan tempat tinggal dia, BNNK, Polsek di Aceh. Dan juga di Medan minta bantuan dari Direktorat Narkoba Polda Sumut. Mohon doanya," ungkapnya.

Baca juga: Satu Keluarga di Surabaya Jadi Copet, Ini Peran Setiap Pelaku Saat Beraksi

 

(Penulis : Kontributor Medan, Daniel Pekuwali | Editor : Rakhmat Nur Hakim)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Regional
Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Regional
Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com