Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9007 Pekerja Migran tiba di Jatim, 76 Orang Positif Covid-19, Sebagian Besar dari Madura

Kompas.com - 16/05/2021, 19:01 WIB
Muchlis,
Khairina

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Ketua Pelaksana Relawan Pendamping Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Kota Surabaya, Jawa Timur Radian Jadid menyebutkan, pekerja migran atau tenaga kerja Indonesia (TKI) yang sudah tiba di Jawa Timur tercatat per Sabtu (15/5/2021) kemarin ada 8.807 orang.

Per hari ini atau Minggu (16/5/2021), ada tambahan sekitar 200 TKI yang sudah tiba di Jawa Timur, sehingga total keseluruhan TKI yang pulang ke Jatim berjumlah 9.007 orang.

Dari jumlah itu, 6.000 lebih TKI berasal dari Malaysia, sedangkan yang dinyatakan positif Covid-19 ada sebanyak 76 pekerja migran.

Baca juga: Cerita Pekerja Migran Asal Blitar, Rayakan Lebaran di Rumah Isolasi Covid-19

"Sekarang ada 76 orang yang masuk di RSLI terbanyak dari negara Malaysia sekitar 62 orang dan sisanya dari Brunei Darussalam, Singapura, Belanda, Hongkong dan Jepang," ucap Jadid saat dikonfirmasi via telepon, Minggu (16/5/2021).

 

50 lebih TKI dari Madura positif Covid-19

Dari 76 orang yang menjalani perawatan di RSLI Surabaya, tercatat paling dominan warga Madura ketimbang dari daerah lainnya di Jatim.

"Hampir 75 persen dari warga pulau Madura atau sekitar 50 orang lebih dan itu dari PMI negara Malaysia semua, daerah lainnya satu dan dua pasien, seperti Jember, Ngawi, Ponorogo," papar dia.

Baca juga: Dalam Sehari, Dua Kasus Wisatawan Terseret Ombak di Pantai Selatan Garut, 2 Hilang, 6 Selamat

Jadid menyebutkan, pekerja migran warga Madura yang dinyatakan positif Covid-19 dari Bangkalan, Sampang, Sumenep dan Pamekasan.

Mengapa para TKI tersebut bisa lolos saat tes di negara awal, Jadid menduga, bisa saja tes yang dilakukan maskapai tidak begitu ketat.

Bahkan pihaknya sempat menanyakan pada salah seorang TKI bahwa dia melakukan berbagai macam cara untuk bisa sampai di Indonesia.

"Karena ada yang memang disuruh bayar, enggak dites. Ada yang dites tapi mungkin di sana masih negatif. Tapi pas sampai di Indonesia tetap harus menjalani tes," kata dia.

 

39 pekerja migran dinyatakan sembuh dan dipulangkan

Dari 76 pasien positif Covid-19 yang dirawat di RSLI, Jadid menyebut, per hari ini sudah ada 39 orang pekerja migran yang telah dinyatakan sembuh dan diizinkan pulang ke daerah masing-masing.

Sebanyak 39 orang tersebut, kata Jadid, juga didominasi oleh warga Madura yang dominan merupakan pekerja di Negeri Jiran, Malaysia.

Dipulangkannya mereka lantaran sudah menjalani tes swab sebanyak dua kali selama kurun waktu 5 hari dengan hasil dua kali negatif berturut-turut.

"39 orang yang sudah negatif dua kali. Kami menerapkan tes 2 kali selama 5 hari, dua hari dites terkonfirmasi negatif, kami swab lagi dua hari lagi ternyata tetap negatif, maka harus dipulangkan," cerita dia.

Tak hanya itu, kata Jadid, semua pekerja migran sesampai di bandara langsung dimasukkan ke RS Asrama Haji untuk dikarantina dan dilakukan tes swab.

Bagi yang negatif akan diberikan surat jalan oleh dinas perhubungan dan langsung menghubungi pihak pemerintah kabupaten/kota setempat untuk dijemput atau diantarkan ke terminal perbatasan agar dilakukan karantina di wilayah masing-masing selama 5 hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Regional
Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

Regional
Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Regional
Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Regional
Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Regional
Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com