Budi pun mengapresiasi pemudik yang bersedia mengikuti tes cepat antigen meskipun bersifat random. Artinya, masyarakat memiliki kesadaran.
"Artinya masyarakat berkesadaran untuk memeriksakan diri dan kita mengharapkan mereka negatif," kata Budi.
Sementara itu, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah IX Jawa Barat Denny Michels Adlan mengungkapkan, dari Sabtu (15/5/2021) sampai Minggu (16/5/2021) pukul 12.00 WIB ada 1.526 pemudik yang mengikuti tes antigen di Pos Balonggandu.
"Di mana yang positif itu ada enam. Tiga hari ini dan tiga kemarin," ujar dia.
Keenam orang itu merupakan orang tanpa gejala (OTG). Petugas medis juga telah melakukan screening dan berkoordinasi dengan puskesmas atau rumah sakit tempat domisili yang bersangkutan melalui aplikasi daring.
Baca juga: 5 Tahanan BNN Sumut Kabur dari Sel
"Jadi mereka terdeteksi kemana-mana," ungkap Denny.
Pemudik yang rata-rata dari Jawa Tengah itu diharuskan melakukan tes polymerase chain reaction (PCR) di daerah tujuan. Mereka pun wajib melakukan isolasi setelah sampai kota tujuan dengan pengawasan Satgas Penanganan Covid-19 setempat.
"Saat pemeriksaan kita tanya dulu mau isolasi di sini atau kota tujuan," kata dia.
Denny menyebut, rapid test antigen acak akan dilakukan selama 24 jam dengan target semaksimal mungkin. Tes cepat itu, kata dia, membutuhkan waktu sekitar 10-15 menit tergantung antrean dan kepadatan lalu lintas.
"Sifatnya random sampling," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.