Insiden tersebut melibatkan seorang pengendara yang mengaku sebagai asisten pribadi pejabat.
Aksi pria tersebut terekam hingga videonya viral di berbagai media sosial.
Dalam video itu, terlihat seorang pria yang memakai jaket merah beradu mulut dengan petugas kepolisian.
Pria yang mengendarai mobil Honda City itu menolak putar balik saat diminta oleh petugas di jalur Puncak Bogor.
Petugas Polres Bogor berlanjut bersitegang saat pria tersebut turun dari mobilnya.
Belakangan diketahui, petugas kepolisian yang selama ini meredam emosi pengendara adalah Kanit Turjawali Polres Bogor Ipda Ardian Novianto.
Saat dikonfirmasi Kompas.com, Kapolres Bogor AKBP Harun membenarkan dua insiden yang melibatkan pengendara dan petugas kepolisian itu.
"Iya baru dua kali pertama di Gadog (emak-emak) terus yang di atas (mengaku pejabat) itu, dan sudah selesai kok, mereka meminta maaf dan mau diputar balik, wajarlah itu," kata Harun.
Harun mengungkapkan bahwa setiap aturan akan selalu menimbulkan dinamika di antara masyarakat.
Jika pun ada petugas yang tidak mampu mengontrol emosinya, sambung Harun, itu disebabkan karena selama bertugas 24 jam waktu tidur mereka tak ideal.
"Enggak mungkin 1 kebijakan landai (taat semua). Pasti ada pengendara yang minta diloloskan hingga akhirnya berdebat dengan petugas, dimanapun itu pasti ada," ujarnya.
Sementara itu, Wakapolda Jawa Barat Brigjen Eddy Sumitro Tambunan juga turut menyampaikan perihal insiden yang melibatkan beberapa masyarakat dengan petugas kepolisian.
Eddy menjelaskan, para petugas mempunyai tanggung jawab besar demi suksesnya kebijakan larangan mudik Lebaran 2021.
Jika masyarakat dibiarkan lolos penyekatan, maka akan berpotensi memunculkan kasus baru Covid-19 di setiap daerah.
Oleh karena itu, sejatinya setiap pengendara harus menghentikan kendaraannya dan harus siap juga ketika diperiksa polisi di titik penyekatan.