Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

800-an Orang Berkerumun di Acara Organ Tunggal, Akhirnya Dibubarkan Paksa Polisi, Sempat Terdengar Tembakan Peringatan

Kompas.com - 16/05/2021, 06:39 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Sekitar 800 orang berkumpul di rumah adat Pekon Karang Agung, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, Lampung, Sabtu (15/5/2021) dini hari.

Mereka sedang menghadiri acara berkonsep halalbihalal dan acara bujang gadis.

Kegiatan yang diadakan muda-mudi setempat ini juga menghadirkan hiburan organ tunggal.

Sebelumnya, Satgas Covid-19 telah meminta secara persuasif agar acara dihentikan.

 

Namun, permintaan tersebut tidak digubris oleh penyelenggara.

Baca juga: Acara Organ Tunggal Dibubarkan Paksa, Polisi Beri Tembakan Peringatan

Kepala Bidang Humas Polda Lampung Komisaris Besar Zahwani Pandra Arsyad
mengatakan, acara itu akhirnya dibubarkan paksa oleh aparat keamanan.

“Akhirnya pada pukul 01.30 WIB, Kapolres Tanggamus bersama Dandim 0424 Tanggamus mengambil langkah serta memerintahkan personel Polri dan TNI yang sudah dikerahkan dan berada di lokasi agar melakukan upaya paksa pembubaran," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu.

Agar pengunjung segera membubarkan diri, personel keaamanan bahkan sempat melepaskan tembakan peringatan.

Baca juga: Acara Halalbihalal dan Organ Tunggal Dibubarkan Paksa, 23 Orang Ditangkap

 

Pendekatan persuasif

Pembubaran paksa acara halal bihalal berhiburan organ tunggal di Tanggamus. Polisi sempat memberikan tembakan peringatan karena kerumunan warga tidak mau bubar. (FOTO: Capture video/Dok. Humas Polda Lampung).KOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA Pembubaran paksa acara halal bihalal berhiburan organ tunggal di Tanggamus. Polisi sempat memberikan tembakan peringatan karena kerumunan warga tidak mau bubar. (FOTO: Capture video/Dok. Humas Polda Lampung).

Acara tersebut diminta untuk dihentikan karena pandemi Covid-19 masih berlangsung. Dikhawatirkan, acara itu dapat menjadi tempat persebaran virus corona.

Sebelum personel keamanan turun tangan, Satgas Covid-19 setempat sudah meminta acara agar dihentikan.

Pendekatan secara persuasif dilakukan Satgas kepada kepala pekon, ketua adat, dan ketua pelaksana acara.

Namun, permintaan tersebut tidak digubris.

Baca juga: Diselamatkan Polisi dari Amukan Massa, Pria Ini Malah Sabetkan Senjata Tajam ke Penolongnya, Ini Kronologinya

"Diimbau secara persuasif agar kegiatan itu dihentikan, karena sudah tidak sesuai dan memicu kerumunan," ucap Pandra.

Karena permintaan Satgas setempat tidak mempan, Satgas Covid-19 Tanggamus kemudian juga ikut berkoordinasi.

Agar tidak menimbulkan gesekan, Satgas kembali melakukan komunikasi secara persuasif.

Namun, upaya tersebut lagi-lagi tidak membuahkan hasil.

Akhirnya, massa dibubarkan secara paksa.

Baca juga: Ledakan Petasan di Kebumen, Polisi Lakukan Olah TKP, Ini Benda-benda yang Ditemukan

 

Sound system diamankan

Upaya pembubaran paksa acara organ tunggal di Tanggamus. Dok. Humas Polda Lampung Upaya pembubaran paksa acara organ tunggal di Tanggamus.

Usai dibubarkan, Polres Tanggamus menyita perangkat sound system dan alat organ tunggal milik Shila Music.

Alat-alat tersebut digunakan sebagai barang bukti adanya kegiatan yang menimbulkan kerumunan.

Kata Kapolres Tanggamus AKBP Oni Prasetya, acara itu telah melampaui batas, baik dari jumlah pengunjung, durasi acara, dan abainya penerapan protokol kesehatan.

Baca juga: Pada Mercon 13 Sentimeter yang Disita Polisi, Tertempel Kertas Berisi Curhatan untuk Sang Mantan

“Kegiatan tersebut menyebabkan timbulnya kerumunan massa serta mengabaikan protokol kesehatan Covid-19, sehingga dilakukan pembubaran,” terangnya, dilansir dari TribunLampung.

Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan soal siapa yang bertanggung jawab atas acara tersebut.

Polres Tanggamus juga mendalami kenapa acara itu sampai didatangi banyak orang, serta mengapa penyelenggara tidak menghiraukan permintaan Satgas Covid-19 untuk menghentikan kegiatan.

Sumber: Kompas.com (Kontributor Lampung, Tri Purna Jaya | Editor: Abba Gabrillin), TribunLampung.co.id

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Lebong Bengkulu, Warga Terdampak Dihantui Krisis Air Bersih

Banjir Lebong Bengkulu, Warga Terdampak Dihantui Krisis Air Bersih

Regional
Perayaan Waisak 2024 di Candi Borobudur, Ini Rangkaian Acaranya

Perayaan Waisak 2024 di Candi Borobudur, Ini Rangkaian Acaranya

Regional
Puluhan Biksu Thudong Akan Jalan Kaki ke Candi Borobudur dan Muaro Jambi, Apa Tujuannya?

Puluhan Biksu Thudong Akan Jalan Kaki ke Candi Borobudur dan Muaro Jambi, Apa Tujuannya?

Regional
PVMBG Sebut Bom Vulkanik Gunung Ruang Sulut Ancam Pulau Terdekat

PVMBG Sebut Bom Vulkanik Gunung Ruang Sulut Ancam Pulau Terdekat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir di Lebong Bengkulu, 2.712 Masyarakat Mengungsi

Banjir di Lebong Bengkulu, 2.712 Masyarakat Mengungsi

Regional
Menantu Wanita Otaki Begal Mertua di Kendari, ND: Saya Dendam, Tidak Pernah Dianggap Keluarga

Menantu Wanita Otaki Begal Mertua di Kendari, ND: Saya Dendam, Tidak Pernah Dianggap Keluarga

Regional
Pensiunan PLN Nyatakan Siap Maju dalam Pilkada Ende

Pensiunan PLN Nyatakan Siap Maju dalam Pilkada Ende

Regional
Gunung Ruang Alami Erupsi, BMKG Imbau Waspada Potensi Tsunami

Gunung Ruang Alami Erupsi, BMKG Imbau Waspada Potensi Tsunami

Regional
Kecelakaan Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024 di Banten Menurun, Korban Jiwa 7 Orang

Kecelakaan Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024 di Banten Menurun, Korban Jiwa 7 Orang

Regional
Tinggi Kolom Erupsi Eksplosif Gunung Ruang Sulut Capai 3.000 Meter

Tinggi Kolom Erupsi Eksplosif Gunung Ruang Sulut Capai 3.000 Meter

Regional
Gunung Ruang Status Tanggap Darurat, 11.615 Penduduk Harus Mengungsi

Gunung Ruang Status Tanggap Darurat, 11.615 Penduduk Harus Mengungsi

Regional
Skenario Menantu Rencanakan Pembunuhan Mertua di Kendari, Ajak Eksekutor Begal Korban

Skenario Menantu Rencanakan Pembunuhan Mertua di Kendari, Ajak Eksekutor Begal Korban

Regional
2,1 Juta Kendaraan Pribadi Keluar Masuk Jateng Selama Lebaran 2024

2,1 Juta Kendaraan Pribadi Keluar Masuk Jateng Selama Lebaran 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com