Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada Mercon 13 Sentimeter yang Disita Polisi, Tertempel Kertas Berisi Curhatan untuk Sang Mantan

Kompas.com - 15/05/2021, 16:49 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - "Dear mantan. Mugo-mugo luputku lan luputmu dilebur koyo mbledose mercon iki!! (Dear mantan. Semoga kesalahanku dan kesalahanmu dilebur seperti meletusnya mercon ini!!)."

Kalimat curahan hati (curhat) berbahasa Jawa tersebut ditulis di selembar kertas.

Kertas itu tampak menempel di sebuah mercon berukuran 13 sentimeter dan berdiameter sekitar 37,5 sentimeter.

Mercon ini merupakan salah satu barang sitaan polisi selama pengamanan malam takbir dan shalat Idul Fitri 1442 H di Blitar, Jawa Timur.

Baca juga: Kalimat Jenaka pada Mercon Besar Sitaan Bikin Polisi Geli, Begini Bunyinya...

Mercon disita polisi dari sekelompok pemuda di Kelurahan Bajang, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, pada Rabu (12/5/2021) dini hari.

Usai penggerebakan, para pemuda itu dibawa ke Markas Kepolisian Resor (Polres) Blitar.

Sepuluh pemuda yang diamankan petugas berinisial AW (29), WT (25), RR (26), DU (19), FK (22), MR (21), PT (19), BR (20), AS (25), dan SH (38).

Sebagian besar dari mereka telah berumah tangga.

Dari penggerebekan itu, polisi menyita ratusan mercon. Namun, hanya satu mercon yang ditempeli kertas berisi curhatan.

Baca juga: Ledakan Petasan di Kebumen, Polisi Lakukan Olah TKP, Ini Benda-benda yang Ditemukan

 

Maksud tulisan

Kepala Sitipol Polres Blitar Budi, yang memimpin penggerebekan, sempat menanyakan maksud ditempelkannya kertas berisi curahan hati itu, apakah sekadar bercanda atau serius.

"Katanya mereka, bercanda iya, serius juga iya. Katanya, 'Siapa sih yang gak punya mantan (kekasih)," tuturnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (13/5/2021) sore.

Bagian seriusnya, sambung Budi, adalah saat mereka menuliskan kata-kata soal peleburan kesalahan yang identik dengan momen Idul Fitri.

Budi mengatakan, dia dan rekan-rekannya sempat tertawa saat membaca tulisan itu.

"Geli juga kita bacanya. Rekan-rekan juga tertawa geli ketika melihat ada tulisan seperti itu," ungkapnya.

Baca juga: Sederet Kisah Petasan Membawa Petaka Jelang Lebaran, 6 Tewas

Sedianya jadi penutup

Ratusan mercon itu dibikin oleh para pemuda dengan cara patungan uang. Setelah uang terkumpul, mereka membeli bubuk peledak mercon, sumbu, dan kertas.

Mercon itu dibuat bersama-sama di rumah salah satu pemuda.

Oleh para pembuatnya, mercon itu dirangkai satu sama lain, sehingga sekali sumbu disulut api bakal terjadi letusan beruntun.

Mercon-mercon itu rencananya dinyalakan selepas shalat Idul Fitri.

"Mercon dengan tempelan tulisan jenaka itu sedianya menjadi 'gong' atau meletus paling keras dan paling akhir," beber Budi.

Baca juga: Fakta Baru Ledakan Petasan di Kebumen, Diduga Peracik Merokok, Korban Bertambah

 

Tidak diproses hukum

Budi menyampaikan, para pemuda yang terjaring tersebut tidak diproses hukum.

Mereka hanya diminta menandatangani pernyataan tidak akan mengulangi perbuatan serupa dengan diketahui orangtua atau anggota keluarga mereka serta aparat desa setempat.

Baca juga: Petasan Besar Meledak Saat Diracik, 2 Orang Tewas, Rumah Porak-poranda

Kapolres Blitar AKBP Leonard M Sinambela menuturkan, penindakan tegas terkait kepemilikan mercon dan bubuk peledak mercon diprioritaskan kepada peracik bubuk mercon dan penjualnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Blitar, Asip Agus Hasani | Editor: Aprillia Ika)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

Regional
Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Regional
Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Regional
Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Regional
Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com