Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Pengemis yang Culik Bocah 2 Tahun di Sragen: Nemu di Tempat Sampah

Kompas.com - 15/05/2021, 14:14 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - MY, bocah 2 tahun yang diculik oleh seorang pengemis perempuan ditemukan di Alun-alun Sragen.

Saat ditanya, pengemis yang belum diketui identitasnya itu mengaku menemukan MY di tempat sampah.

"Nemu di tempat sampah saya Pak.. enggak bawa," ungkap pengemis itu saat ditanyai warga, seperti terlihat dalam video yang dikirimkan keluarga MY kepada TribunSolo.com, Jumat (14/5/2021).

Baca juga: Cerita Bocah 2 Tahun di Sragen Diculik Pengemis, Ditemukan Lemas karena Dipaksa Jalan Kaki Selama 2 Jam

MY diculik oleh pengemis tersebut pada Jumat (15/5/2021).

MY dan keluarganya adalah warga Solo. Namun saat lebaran, mereka berkunjung ke rumah nenek MY yang ada di Sragen.

Menurut Fajar, di hari kejadian MY sedang nonton televisi bersama sepupunya. Sekitar pukul 10.30 WIB saat suasana lengang, MY keluar rumah lewat pintu belakang tanpa diketahui keluarganya.

"Sekitar 10 menit, sepupu saya ke rumah tanya, MY sudah pulang belum ?, saya kaget karena anak saya belum pulang dan langsung kita nyari anak saya," jelas Fajar, ayah MY.

Baca juga: Cerita Satpol PP Perempuan Diculik Pacar, Niat Dapat Restu Ibu, Pelaku Sempat Diamankan Polisi

Saat itu pihak keluarga mulai mencari bocah 2 tahun tersebut dan mengumumkan hilangnya MY melalui alat pengeras suara masjid dan juga di media sosial.

"Kita share ke Facebook dan Whatsapp, hingga pakai pengeras suara masjid deket rumah," ungkapnya.

Setelang mendengar pengumuman itu, tetangga berdatangan dan pihak keluarga mendapatkan informas jika MY dibawa oleh seorang pengemis.

"Habis saya umumin pakai TOA masjid, tetangga ngumpul, barulah ada informasi ada pengemis beberapa waktu lalu lewat," ujarnya.

"Bilang ke saya, tetangga bilang ada pengemis enggak bawa orang, tapi tetangga lainya bilang bawa anak dengan ciri-ciri yang kita share," lanjutnya.

Baca juga: Diduga Diculik Pemulung, Anak di Sukabumi 23 Hari Hilang, Polisi Sulit Cari Titik Terang

Ditemukan di alun-alun

Fajar bercerita salah satu kerabatnya yang bekerja di pasar banyak mengenal pengemis di Sragen. Ia kemudian membantu melacak keberadaan MY.

Dari hasil pelacakan diketahui pengemis tersebut berkeliling Kota Sragen hingga akhirnya MY ditemukan di Alun-alun Kota Sragen.

"Kebetulan ada kerabat yang jualan di Pasar Bunder Sragen, hafal dan kenal sama pengemis-pengemis di Sragen, jadinya langsung melacak anak saya," jelasnya.

Baca juga: Dikira Diculik, Ternyata Kepala SMPN 1 Beoga Sembunyi di Semak-semak Saat Ditembaki KKB

"Ketemu di deket Alun-alun Sragen, langsung ditangkap pengemis itu sekarang dibawa di Polres Sragen," ungkapnya.

Saat ditemukan MY dalam kondisi lemas karena dipaksa jalan selama jam.

"Kasihan anak saya, saat ditemukan dalam keadaan keringatan, kepanasan, baju udah enggak karuan, bayangin jalan selama 2 jam-an," tegasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Bocah MY asal Sragen Dibawa Kabur Pengemis, Saat Ditemukan Lemas Penuh Keringat, Diajak Jalan 2 Jam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

JATENG/4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

JATENG/4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com