Di kala usianya yang berusia lanjut, Jami sudah tidak mampu berjalan jauh.
Mulanya ia melakukan ini sebagai tambahan ekonomi keluarga, karena upah yang diterima Kasmuri sebagai buruh angkut di Tanjung Perak tak cukup untuk membiayai anak-anaknya sekolah.
Melalui langkah-langkah kecil Jami di tengah panasnya udara Surabaya, hasilnya mampu untuk memberi pendidikan yang layak bagi anak-anaknya.
“Setelah ibu, adakah anak-anak yang akan melanjutkan pekerjaan ini?”. Sambil tersenyum, Jami menggeleng perlahan.
"Kangkung turi cukulan dicampurnya. San tak lupa tempenya. Mari bung, coba beli, sepincuk hanya setali tentu memuaskan hati. Mari beli, sayur semanggi..."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.