Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalimat Jenaka pada Mercon Besar Sitaan Bikin Polisi Geli, Begini Bunyinya...

Kompas.com - 15/05/2021, 08:59 WIB
Asip Agus Hasani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Di antara ratusan mercon yang disita polisi selama pengamanan malam takbir dan shalat Idul Fitri 1442 H di Blitar, Jawa Timur, terdapat satu mercon berukuran besar yang dibubuhi tulisan menggelikan.

Mercon berukuran panjang 13 centimeter dan diameter sekitar 37,5 centimeter itu ditempeli tulisan dalam Bahasa Jawa. 

Berikut bunyinya. "Dear mantan. Mugo-mugo luputmu lan luputku dilebur koyo mbledose mercon iki!!" (Dear mantan. Semoga kesalahanku dan kesalahanmu dilebur seperti meletusnya mercon ini!!).

Baca juga: Petani Belajar Racik Mercon dari YouTube, Kini Terancam 20 Tahun Penjara

"Geli juga kita bacanya. Rekan-rekan juga tertawa geli ketika melihat ada tulisan seperti itu," ujar Budi, kepala Sitipol di Polres Blitar yang memimpin penggerebekan terhadap sekelompok pemuda pemilik ratusan mercon di Kelurahan Bajang, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Rabu dini hari (12/5/2021).

Mercon dengan kalimat bernada curhat itu adalah milik sekelompok pemuda terdiri dari 10 orang yang juga turut digelandang ke Kantor Polres Blitar bersama ratusan mercon tersebut.

Mereka adalah AW (29), WT (25), RR (26), DU (19), FK (22), MR (21), PT (19), BR (20), AS (25), dan SH (38).

Baca juga: Simpan 208 Bungkus Bubuk dan 1.187 Selongsong Mercon, Warga Bondowoso Ditangkap Polisi

Budi mengaku sempat iseng-iseng menanyakan kepada para pemilik mercon apakah kalimat tersebut sekedar candaan atau serius.

"Katanya mereka, bercanda iya, serius juga iya. Katanya, 'siapa sih yang gak punya mantan (kekasih)," ujar Budi saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis sore (13/5/2021).

Bagian seriusnya lagi, ujar Budi, adalah kata-kata berisi peleburan kesalahan yang itu juga identik dengan momen lebaran dimana biasanya masyarakat saling bertemu dan saling meminta maaf, melebur kesalahan.

Baca juga: Fakta-fakta Ledakan Mercon di Ponorogo, Terdengar hingga 7 Kilometer, 2 Peracik Tewas

Budi mengatakan, sepuluh pemilik ratusan mercon itu patungan uang untuk membeli bubuk peledak mercon, sumbu dan kertas. Mereka lantas mengerjakan pembuatan mercon itu bersama-sama di rumah salah satu di antara mereka.

Para pemuda yang sebagian besar sudah berumah tangga itu, ujar Budi, berencana menyalakan ratusan mercon itu persis setelah shalat Idul Fitri.

Ratusan mercon itu dirangkai sedemikian rupa sehingga sekali sumbu disulut api akan terjadi letusan beruntun.

"Mercon dengan tempelan tulisan jenaka itu sedianya menjadi 'gong' atau meletus paling keras dan paling akhir," terang Budi.

 Baca juga: Petasan Balon Udara Jatuh ke Rumah Lansia, Bikin Atap Jebol, lalu Meledak dalam Ruangan

Polisi tidak memproses kasus hukum terhadap mereka, ujar Budi, kecuali hanya diminta menandatangani pernyataan tidak mengulangi tindakan serupa dengan diketahui orangtua atau anggota keluarga mereka masing-masing serta aparat desa setempat.

Kapolres Blitar AKBP Leonard M Sinambela mengatakan penindakan tegas terkait kepemilikan mercon dan bubuk peledak mercon terutama diprioritaskan kepada peracik bubuk mercon dan penjualnya.

 

Polisi sita sound system takbir keliling

Ratusan personel TNI, Polri, Satpol PP dan relawan bekerja keras melakukan pengamanan malam takbir dan shalat Idul Fitri di wilayah Kabupaten Blitar sejak Rabu hingga Kamis.

Selain menyita sekitar 800 petasan dari berbagai ukuran di beberapa lokasi berbeda, petugas juga menghalau puluhan kelompok massa yang melakukan takbir keliling.

"Meski takbir keliling ini jelas dilarang, antara lain berdasarkan surat edaran Bupati Blitar, tapi petugas tetap mengedepankan cara-cara penegakan aturan dengan pendekatan humanis, persuasif," ujarnya.

Namun, terdapat beberapa pelaku takbir keliling yang menolak diminta pulang sehingga petugas keamanan melakukan penyitaan peralatan dan membawa para pelaku ke kantor polisi terdekat.

"Kepada mereka kami kenakan pasal-pasal tindak pidana ringan," ujarnya sembari menyebut setidaknya ada tiga kelompok takbir keliling yang ditindak tegas.

Ribuan mercon tetap menyala

Meski berbahaya dan dilarang, masih lebih banyak masyarakat di wilayah Kabupaten Blitar dan sekitarnya yang luput dari penindakan petugas keamanan.

Entah sejak kapan tradisi menyalakan petasan atau mercon selama lebaran, meskipun berbahaya dan menghamburkan uang, masih banyak masyarakat di Kabupaten Blitar yang tetap dapat menyalakan mercon.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di wilayah Kecamatan Kanigoro, misalnya, suara petasan hampir tidak henti-hentinya berbunyi sejak subuh hingga setelah pelaksanaan shalat Id, Kamis ini.

Sobekan kertas berserakan di banyak lokasi dimana mercon-mercon itu dinyalakan.

"Hiburan setahun sekali mas," ujar Basuki, warga Desa Papungan, Kecamatan Kanigoro saat ditanya alasannya menghabiskan uang jutaan rupiah untuk mercon.*

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Regional
Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Regional
Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Regional
Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Regional
Puskesmas Tak Ada Ambulans, Polisi di NTT Bantu Evakuasi Ibu Melahirkan ke RS Pakai Mobil Dobel Gardan

Puskesmas Tak Ada Ambulans, Polisi di NTT Bantu Evakuasi Ibu Melahirkan ke RS Pakai Mobil Dobel Gardan

Regional
Ditinggal Melaut, Rumah Kayu di Nunukan Ludes Terbakar

Ditinggal Melaut, Rumah Kayu di Nunukan Ludes Terbakar

Regional
Sungai Cisangu di Lebak Meluap, Ratusan Rumah Terendam

Sungai Cisangu di Lebak Meluap, Ratusan Rumah Terendam

Regional
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Kecelakaan Bus ALS di Agam

Regional
Dukung Gebyar BBI/BBWI Riau 2024, Menhub Beri Bantuan 'Buy The Service' ke Pemprov Riau

Dukung Gebyar BBI/BBWI Riau 2024, Menhub Beri Bantuan "Buy The Service" ke Pemprov Riau

Regional
Pergerakan Wisatawan di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Meningkat, tapi Lama Tinggal Menurun

Pergerakan Wisatawan di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Meningkat, tapi Lama Tinggal Menurun

Regional
Kades di Magelang Jadi Tersangka Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Rugikan Negara Rp 924 Juta

Kades di Magelang Jadi Tersangka Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Rugikan Negara Rp 924 Juta

Regional
Polisi Buru Pelaku Pembacokan yang Tuduh Korban Mencuri Sawit

Polisi Buru Pelaku Pembacokan yang Tuduh Korban Mencuri Sawit

Regional
Meski Masuk Bursa Pilkada Jateng, Dico Diminta Jadi Calon Bupati Kendal Lagi

Meski Masuk Bursa Pilkada Jateng, Dico Diminta Jadi Calon Bupati Kendal Lagi

Regional
Polda Bengkulu Sita 2.000 Motor akibat Knalpot 'Brong' dan Balap Liar

Polda Bengkulu Sita 2.000 Motor akibat Knalpot "Brong" dan Balap Liar

Regional
Listrik Sering Mati, Warga OKU Demo PLN Bawa Satu Truk Barang Elektronik Rusak

Listrik Sering Mati, Warga OKU Demo PLN Bawa Satu Truk Barang Elektronik Rusak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com