Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musa Ingens, Pohon Pisang Tebesar di Dunia Ada di Papua, Tinggi Batang Capai 30 Meter

Kompas.com - 15/05/2021, 07:27 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Tak banyak yang tahu jika pohon pisang terbesar di dunia ada di Indonesia, tepatnya di Pegunungan Afak, Papua Barat.

Nama latinnya adalah Musa ingens atau Musa ingens NW Slimmonds.

Dalam bahasa lokal, warga Kampung Banfot, Kabupaten Tambrouw, Papua Barat menyebut pisang raksasa ini dengan nama ndowin atau apit sepoh.

Tinggi batang pisang mencapai 24 meter hingga 30 meter atau setara dengan 6 sampai 7 kali pohon pisang pada umumnya.

Baca juga: Foto Viral Pohon dan Pisang Raksasa Asal Papua, Ini Penjelasan LIPI

Diameter pohon pisang musa ingens mencapai ukuran 95 cm. Bahkan beberapa situs web mengatakan diameter batang pohon musa ingens bisa mencapai satu meter sampai dua meter.

Sementara pelepah pisangnya memiliki panjang hingga 5 meter dengan lebar sekitar 1 meter. Biasanya pelepah pisang ini digunakan untuk menyimpan hasil buruan atau hasil kebun.

Sedangkan daun pisangnya, oleh warga sekitar digunakan untuk atap rumah darurat di hutan, alas duduk, hingga alas makanan.

Dikutip dari Indonesia.go.id, pisang raksasa ini, pertama kali dikoleksi sebagai spesimen oleh Womersley JS dan Simmonds NW, pada 22 Desember 1954 di New Guinea.

Baca juga: Cerita Gunawan, Tanam Pisang Cavendish dan Raup Untung Rp 150 Juta pada Panen Pertama

Lalu pisang itu disimpan sebagai spirit colectionpada Herbarium Kew Inggris.

Pisang musa ingens ini memiliki buah dengan panjang hingga 20 cm dengan ukuran buah diameter bisa 4-6 cm. Satu tandan pisang dapat memiliki berat sampai dengan 60 kilogram. Ukuran tandan seperti pisang umumnya dengan diameter sekitar 35-50 cm, panjang 70-80 cm.

Warna kulit buah pisang itu hijau saat muda dan kekuningan ketika masak. Buah itu juga memiliki biji cukup banyak dengan ukuran lebih besar atau sama dengan pisang umumnya.

Baca juga: Warga Tanam Pohon Pisang di Jalan Berlubang, Begini Respons Wabup Nganjuk

Tanaman endemik Papua

Teluk Sarawondori dengan air berwarna biru toska di Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, Minggu (19/8/2018).KOMPAS.com/IRA RACHMAWATI Teluk Sarawondori dengan air berwarna biru toska di Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, Minggu (19/8/2018).
Pisang raksasa musa ingens ini merupakan salah satu tanaman endemik Papua, yang sejauh ini baru di temukan di Pegunungan Arfak Papua Barat dengan ketinggian 100 sampai 200 MDPL.

Salah satu lokasi keberadaan pisang ini di Kampung Kwau, Distrik Mokwam, Kabupaten Manokwari, yang berbatasan dengan Kabupaten Pegunungan Arfak.

Sebaran jenis ini hanya ada di Pulau Papua, meliputi Manokwari (Cagar Alam Pegunungan Arfak), Kaimana, Teluk Wondama, dan Fak-Fak (Cagar Alam Fak-Fak Tengah).

Baca juga: Berikan Bibit Pisang ke Petani di NTT, Mentan Minta Hasilnya Diolah Jadi Home Industri

Juga di Kabupaten Yapen (Cagar Alam Yapen Tengah) dan di Kabupaten Tambrauw (Banfot dan Esyom Muara Kali Ehrin)

Lazimnya pisang raksasa ini tumbuh di hutan sekunder atau hutan bekas kebun dan kanan kiri jalan dengan tanah bersubstrat atau solum tanah dalam.

Jenis pisang ini tumbuh bergerombol atau terpisah dan biasa berasosiasi dengan jenis Lithocarpus rufovillosus, Musa arfakiana, Musa balbisina, Dodonaea viscos.

Baca juga: Cara Simpan Pisang yang Hampir Busuk di Freezer, Modal Bikin Camilan

Ada di hutan alami Kampung Kwau

Ilustrasi pisang.pixabay.com/4924546 Ilustrasi pisang.
Salah satu lokasi pisang raksasa ini ada di Kampung Kwau, Distrik Mokwam, Kabupaten Manokwari.

Lokasinya sekitar satu jam perjalanan dengan kendaraan roda dua atau roda empat ke arah Kabupaten Pegunungan Arfak.

Di kawasan tersebut pengunjung bisa menikmati pemandangan pohon pisang raksasa ini. Karena letaknya sangat strategis dan mudah dijangkau sehingga para turis dan fotografer profesional selalu menyinggahi lokasi milik Hans Mandacan.

Baca juga: Anjang-anjangan, Budaya Lebaran Tanah Sunda yang Hampir Punah

Di tengah hutan alami di Kampung Kwau ini, Hans Mandacan mendirikan sebuah penginapan bernama Papua Lorikeet.

Para turis menghabiskan waktu paling lama dua minggu atau bisa lebih tergantung hasil pemotretan mereka.

Keluarga Hans Mandacan tinggal dekat penginapan Lorikeet, sebuah pondok beratap seng dan berdinding papan. Tak jauh dari rumah tinggalnya terdapat beberapa pohon pisang raksasa sumber makanan burung-burung termasuk burung pintar.

“Kami tak biasa makan buah pisang raksasa, hanya burung yang makan pisang itu, termasuk burung pintar,” kata Hans Mandacan dikutip dari Indonesia.go.id.

Baca juga: Fakta Video Viral Warga Siksa Simpai Sumatera, Terancam Punah, BKSDA Turun Tangan

Ilustrasi pisang kematanga. Dok. Shutterstock/Fenetre Ilustrasi pisang kematanga.
Di hutan sekitar Lorikeet selain ada sarang burung pintar dan Cenderawasih juga terdapat belasan jenis bunga dan perdu termasuk pisang raksasa yang menjulang tinggi.

Pisang raksasa tidak tumbuh berumpun atau jarang tunas yang muncul pada bonggolnya. Hal itu menyebabkan pisang raksasa ini sulit berkembang biak.

Tak heran kalau burung-burung senang memakan buahnya karena terdapat biji-bijian. Burung pula yang membantu menyebar tumbuhan pisang raksasa di Pegunungan Arfak.

Peneliti dari International Board of Plant Generatic Resource bernama Jeff Daniells yang memulai penelitian pisang raksasa ini di sebuah lokasi di Papua New Guinea sekitar 1989.

Baca juga: Hari Musik Nasional: Alat Musik Tradisional Indonesia Terancam Punah

Menurut Jeff Daniells pohon pisang raksasa ini bisa ditemukan di bagian barat dan timur daerah dataran tinggi atau kawasan pegunungan di Papua New Guinea.

Jeff kemudian mematenkan hasil penelitian pisang raksasa sebagaimana dilansir di dalam Rfcarchives.org.au.

Walau pun diyakini terdapat di PNG ternyata pisang raksasa itu juga tumbuh subur di Papua Barat, Indonesia dan tersebar pula di Pegunungan Arfak, Papua Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com