KARAWANG, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi mengaku bingung dengan aturan yang melarang berziarah kubur, tapi memperbolehkan tempat wisata buka.
"Pertanyaan saya adalah mana yang lebih menimbulkan risiko untuk orang berkerumun dalam jumlah yang sangat banyak, berdesak-desakan yang menimbulkan risiko penyebaran Covid-19, di tempat pariwisata atau di tempat ziarah kubur kah?" ujar Dedi melalui pesan singkat, Jumat (14/5)2021).
Dedi mengatakan, sepengetahuan dan pengalamannya, justru masyarakat kerap berdesak-desakan di pintu masuk dan area tempat wisata.
Baca juga: Dedi Mulyadi: Budaya Beli Baju Lebaran Tak Bisa Dibendung meski Ada Pandemi
Di tempat wisata juga sering warga berkumpul dalam jumlah besar.
"Tetapi saya belum pernah melihat ada antrean orang berdesak-desakan masuk ke areal pemakaman untuk melakukan ziarah," ujar Dedi.
Mantan Bupati Purwakarta itu mengajukan pertanyaan, jika ziarah kubur ditambah wisata ziarah kubur, pemerintah bakal memperbolehkan atau tidak.
Dedi berharap pandangannya dapat memberikan kontribusi untuk berpikir logis, termasuk bagi pemerintah.
Tujuannya agar memiliki konsistensi dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
"Agar kita memiliki konsistensi yang sama untuk mencegah penyebaran Covid-19," ungkap Dedi.