Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Ledakan Petasan di Kebumen | TNI Baku Tembak dengan KKB

Kompas.com - 14/05/2021, 07:00 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Insiden ledakan petasan terjadi di Kebumen, Jawa Tengah. Peristiwa yang berlangsung pada Rabu (12/5/2021) ini menewaskan empat orang.

Salah satu korban tewas adalah Muhammad Taufiq Hidayat (27). Saat kejadian, sang ayah, Untung (55), mendengar ledakan keras. Ia segera berlari menuju sumber bunyi.

Setibanya di lokasi, Untung terperanjat. Di sana, dia melihat tubuh-tubung bergelimpangan, termasuk Taufiq.

Berita populer lainnya adalah seputar baku tembak yang terjadi di Kampung Wuloni, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Kamis (13/5/2021).

Kontak tembak ini terjadi antara pasukan gabungan TNI dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Dalam kontak senjata ini, dua anggota KKB dilaporkan tewas.

Berikut adalah berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com.

1. Petasan maut meledak di Kebumen

Tangkapan layar video tragedi ledakan petasan di Desa Ngabean, Kecamatan Mirit, Kebumen, Jawa Tengah, Rabu (12/5/2021).KOMPAS.COM/MOHAMAD IQBAL FAHMI Tangkapan layar video tragedi ledakan petasan di Desa Ngabean, Kecamatan Mirit, Kebumen, Jawa Tengah, Rabu (12/5/2021).

Sore itu, Untung (55) mendengar bunyi ledakan keras dari arah depan rumahnya. Ia lantas berlari menuju sumber bunyi.

Alangkah terkejutnya Untung saat tiba di lokasi. Ia melihat darah dan tubuh-tubuh bergelimpangan, salah satunya adalah putranya, Muhammad Taufik Hidayat.

"Sudah pada tergeletak. Tidak bergerak. Darah di mana-mana. Sampai saya tidak bisa mengenali wajah anak saya," tuturnya.

Sebelumnya, Taufik dan sejumlah pemuda Desa Ngabean, Kecamatan Mirit, Kebumen, Jawa Tengah, sedang meracik petasan.

Kata Untung, petasan ini bakal dinyalakan sewaktu Lebaran untuk memeriahkan suasana.

Diduga, petasan itu meledak saat diracik.

Insiden yang berlangsung pada Rabu (12/5/2021) ini menewaskan Taufik, Rizky (19), dan Sugiyanto (23). Lima korban lainnya mengalami luka.

Baca juga: Detik-detik Ledakan Petasan yang Tewaskan 3 Orang, Tubuh Bergelimpangan, Wajah Korban Tak Bisa Dikenali

 

2. TNI vs KKB di Ilaga

Seorang pelajar tingkat SMA bernama Ali Mom (16) tewas ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Wuloni, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (15/4/2021). Puspen Mabes TNI Seorang pelajar tingkat SMA bernama Ali Mom (16) tewas ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Wuloni, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (15/4/2021). 

Prajurit gabungan TNI yang terdiri dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Kostrad, dan Yonif 500/R terlibat baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Peristiwa ini terjadi di Kampung Wuloni, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Kamis (13/5/2021) pukul 07.30 WIT.

"Pasukan yang kontak tembak adalah gabungan TNI (Kopassus, Kostrad dan Yonif 500/R)," ketik Pangdam XVII/ Cenderawasih Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Ignatius Yogo Triyono saat dikonfirmasi lewat WhatsApp, Kamis malam.

Sejumlah dua orang anggota KKB dilaporkan tewas.

Kelompok yang terlibat baku tembak dengan TNI ini diduga merupakan dikomandoi oleh Lerimayu Telenggen.

Baca juga: Ada Kopassus dalam Baku Tembak yang Tewaskan 2 KKB di Papua

3. Pemudik gunakan seragam karyawan

Bupati Bogor Ade Yasin didampingi Kapolres Bogor AKBP Harun seusai memutar balik bus berisi pemudik di pos penyekatan jalur Puncak Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/5/2021), sekitar pukul 22.00 WIB.KOMPAS.com/AFDHALUL IKHSAN Bupati Bogor Ade Yasin didampingi Kapolres Bogor AKBP Harun seusai memutar balik bus berisi pemudik di pos penyekatan jalur Puncak Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/5/2021), sekitar pukul 22.00 WIB.

Diduga agar bisa lolos di pos penyekatan, sejumlah pemudik yang menaiki sebuah bus berdandan seperti karyawan yang baru pulang kerja.

Kejadian yang berlangsung di detik-detik menuju Idul Fitri, Rabu (13/5/2021), ini diketahui langsung oleh Bupati Bogor Ade Yasin saat melakukan tinjauan ke pos penyekatan di Puncak Bogor.

Modus ini terbongkar saat bus yang ditumpangi para pemudik terus-terusan diputar balik oleh petugas.

"Saya dan petugas gabungan sudah curiga sama bus yang bolak-balik dalam kondisi kosong. Ternyata pas diperiksa isinya pemudik," terang Ade.

Bus tersebut menurunkan penumpangnya sebelum melalui setiap titik pos penyekatan.

Setelahnya, penumpang yang telah menggunakan seragam karyawan akan menunggu bus itu di titik yang dijanjikan oleh si kondektur.

Karena curiga ada bus sama yang terus-terusan diputar balik, petugas akhirnya memeriksa kembali bus tersebut.

Dari pemeriksaan, petugas menemukan sejumlah tas milik penumpang yang disembunyikan di bagasi dan kabin.

Baca juga: Penumpang Bus Kompak Gunakan Seragam Karyawan, Ternyata Modus Pemudik

 

4. Anak beli voucer game Rp 800 ribu, ayah marahi kasir minimarket

Kasir Indomaret Simpang Mayang Perdagangan Kabupaten Simalungun, yang diminta bertanggung jawab atas voucher game online yang telah dibeli seorang anak senilai Rp 800.000.Tangkapan layar Instagram Kasir Indomaret Simpang Mayang Perdagangan Kabupaten Simalungun, yang diminta bertanggung jawab atas voucher game online yang telah dibeli seorang anak senilai Rp 800.000.

Diduga gara-gara anaknya membeli voucer game senilai Rp 800 ribu, seorang ayah memarahi kasir sebuah minimarket di Simalungun, Sumatera Utara.

Si ayah memprotes petugas kasir tersebut karena diduga mengizinkan anaknya membeli voucer game senilai hampir satu juta Rupiah itu.

"Kalau dia dewasa mau lepas tangan oke, tapi dia di bawah umur," ujar si ayah tersebut.
Video pria itu saat memarahi petugas kasir, viral di media sosial.

Direktur Pemasaran PT Indomarco Prismatama (Indomaret) Wiwiek Yusuf mengatakan, mengenai pengembalian uang yang diminta oleh si orangtua, Wiwiek menuturkan bahwa pihaknya bakal mencari jalan keluar terbaik.

"Tim kami juga mencoba menghubungi yang bersangkutan dalam kondisi yang lebih tenang untuk menjelaskan duduk permasalahannya dan solusi terbaiknya seperti apa," ucap Wiwiek, Rabu (12/5/2021) sore.

Baca juga: Anak Beli Voucer Game Rp 800.000, Seorang Ayah Marahi Kasir Indomaret: Ini Masih di Bawah Umur

5. Ayah yang marahi kasir minimarket minta maaf

Orangtua yang memarahi kasir Indomaret karena anaknya membeli voucer game online meminta maaf.Tangkapan layar Instagram Orangtua yang memarahi kasir Indomaret karena anaknya membeli voucer game online meminta maaf.

Orangtua yang memarahi kasir minimarket di Simalungun, Sumatera Utara, gara-gara anaknya membeli voucer game senilai Rp 800 ribu, meminta maaf.

Pria berinisial AA tersebut menyatakan dia dan pihak minimarket bersepakat menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan.

Direktur Pemasaran PT Indomarco Prismatama (Indomaret) Wiwiek Yusuf membeberkan, permasalahan antara pihak AA dan petugas kasirnya telah selesai.

"Masalahnya sudah kita selesaikan dengan kekeluargaan. Bertepatan dengan menjelang Idul Fitri. Jadi pas tidak ada beban dapat merayakan Idul Fitri," jelas Wiwiek saat dikonfirmasi lewat pesan WhatsApp.

Permintaan maaf AA tersebut terekam dalam sebuah video.

Baca juga: Orangtua yang Videonya Viral Marahi Kasir Indomaret karena Voucer Game Akhirnya Minta Maaf

Sumber: Kompas.com (Kontributor Kebumen, M Iqbal Fahmi; Kontributor Kabupaten Bogor, Afdhalul Ikhsan | Editor: Robertus Belarminus, Abba Gabrillin, Michael Hangga Wismabrata, David Oliver Purba)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

Regional
Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com