Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luapan Air Sungai yang Membuat Banjir di Parapat Berangsur Surut

Kompas.com - 14/05/2021, 06:53 WIB
Teguh Pribadi,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SIMALUNGUN, KOMPAS.com - Dua wilayah di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kelurahan Parapat dan Dusun Sualan, Nagori Sibaganding, Simalungun, Sumatera Utara, dilanda banjir dan longsor pada Kamis (13/5/2021).

Rumah warga di lokasi tersebut terdampak banjir akibat luapan air dari Sungai Batu Gaga di Jalan Anggarajim dan Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Parapat.

Pelaksana tugas Camat Girsang Sipangan Bolon, Maruwandi Yosua Simaibang mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Baca juga: Parapat Diterjang Banjir dan Longsor, Lalu Lintas Lumpuh

Ia mengatakan, lebih kurang 16 rumah warga terdampak banjir di Kelurahan Parapat. Salah satu di antaranya rusak parah dan penghuninya telah mengungsi.

“Rumah terkena banjir yang di pinggir sungai ada 5, dan 1 rumah rusak berat 70 persen. Kalau selebihnya rusak ringan. Kemudian rumah di Jalan Sisingamangaraja itu, lebih kurang 10 rumah yang masuk air dan terkena lumpur. Tidak ada korban jiwa," kata Simaibang saat dihubungi pada Kamis malam.

Baca juga: Parapat dan Sibaganding Dilanda Banjir dan Longsor, Lalin dari Arah Siantar Dialihkan

Menurut dia, sungai meluap lantaran tak mampu menampung air yang mengalir dari wilayah perbukitan Bangun Dolok.

Selain itu, terjadi perubahan cuaca selama sepekan terakhir di wilayah Parapat dan sekitarnya.

Ia juga mengimbau warga yang tinggal di dekat sungai agar lebih waspada.

“Jalan Sisingamangaraja dan Jalan Anggarajim itu sangat jarang banjir. Tetapi mungkin karena curah hujan yang tinggi berapa hari belakangan ini mengakibatkan luapan air dari perbukitan tidak bisa ditampung luasan Sungai Batu Gaga,” kata dia.

Meski demikian, saat ini luapan air sungai berangsur surut.

Pihak kecamatan telah melakukan pembersihan lumpur di jalan dan rumah rumah warga menggunakan mobil pemadam kebakaran.

“Kalau di Jalan Sisingamangaraja dan Jalan Anggarajim sudah bisa dilalui kendaraan. Kita juga membantu melakukan pembersihan rumah rumah warga, saling bahu membahu,” kata dia.

Sementara itu, menurut Maruwandi, material longsor yang menutupi jalan di Dusun Sualan, Nagori Sibaganding, sedang dibersihkan menggunakan alat berat.

“Kalau bencana longsor yang materialnya menutup badan jalan di Sualan, Sibaganding, itu sedang dilakukan tindakan supaya bisa dilalui dua arah,” kata dia.

Baca juga: Cerita Anggota Tim SAR Lebaran di Sungai demi Tugas Kemanusiaan

Sebelumnya, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Simalungun AKP Hendrik mengatakan, material longsor yang menutup badan jalan mulai dibersihkan dengan bantuan alat berat.

Ia mengimbau kepada pengguna jalan dari Kota Pematangsiantar ke Danau Toba, Parapat, melintas lewat jalur alternatif via Simpang Palang - Simpang Sitahoan, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon.

Sementara dari arah Parapat menuju Kota Pematangsiantar, pada Kamis malam hanya dapat dilalui jalur satu arah, sembari dilakukan pembersihan material longsor di badan jalan.

"Masyarakat yang akan melintas dari Siantar ke Parapat kami alihkan ke Simpang Palang dan dari Parapat menuju Siantar masih bisa dilalui (jalur) satu kendaraan. Sistem buka tutup karena kami sambil melakukan pembersihan di sekitar lokasi," Hendrik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Regional
Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Regional
Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Regional
Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Regional
Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung akan Dibuka Kembali

Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung akan Dibuka Kembali

Regional
Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Regional
Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Regional
Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau Bagi Petani

Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau Bagi Petani

Regional
Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Regional
Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

Regional
Sindir Pemerintah, Warga 'Panen' Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Sindir Pemerintah, Warga "Panen" Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Regional
Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Regional
Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com