Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Destinasi Wisata Sleman di Zona Merah dan Oranye Harus Tutup Saat Libur Lebaran

Kompas.com - 12/05/2021, 13:48 WIB
Wijaya Kusuma,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Tempat wisata di Kabupaten Sleman yang masuk dalam zona oranye dan zona merah tidak diperbolehkan buka.

Kebijakan tersebut sesuai dengan surat edaran Bupati Sleman No. 556/341 tentang Pendisiplinan Penerapan Protokol Kesehatan pada Masa Libur Lebaran 1422 H.

Plt Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Suci Iriani Sinuraya, mengatakan seluruh pengelola destinasi, Desa Wisata maupun pengelola usaha jasa pariwisata harus memperhatikan dan melaksanakan Surat Edaran (SE) Bupati Sleman No. 556/341 tentang Pendisiplinan Penerapan Protokol Kesehatan pada Masa Libur Lebaran 1422 H.

"Fasilitas umum atau tempat wisata yang berada di daerah dengan zona oranye atau merah berbasis data tingkat padukuhan, tidak diperbolehkan beroperasional," ujar Plt Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Suci Iriani Sinuraya dalam keterangan tertulis, Rabu (12/05/2021).

Baca juga: Tidak Ada RT Zona Merah, Shalat Id Diperbolehkan di Seluruh Wilayah Kabupaten Blitar

Di dalam surat edaran tersebut untuk jam operasional maksimal sampai pukul 21.00 WIB dengan penerapan prokes yang ketat. Pembatasan pengunjung maksimal 50 persen.

Kegiatan sosial budaya berpotensi menimbulkan kerumunan dibatasi maksimal 25 persen dari daya tampung.

Suci Iriani menyampaikan destinasi pariwisata yang dikelola Dinas Pariwisata Sleman akan tutup pada hari pertama Lebaran.

Destinasi wisata yang tutup yakni, Tlogoputri, Gardu Pandang, dan destinasi candi yaitu Candi Ijo, Candi Sambisari, dan Candi Banyunibo.

"Tutup pada hari pertama lebaran, Kamis13 Mei 2021, dan dibuka kembali pada Jumat 14 Mei 2021," ungkapnya.

Baca juga: Libur Lebaran di Semarang, Objek Wisata Ditutup, Rumah Makan Boleh Buka

 

Selain itu, Dinas Pariwisata juga meniadakan acara festival Lampion. Festival tersebut tidak digelar setelah memperhatikan angka sebaran Covid-19 di DIY yang relatif masih tinggi. Selain itu juga melihat dinamika arus mudik.

"Mencegah peningkatan kasus di Sleman, festival Lampion di Gardu Pandang ditangguhkan pelaksanaannya sampai dengan waktu yang akan ditentukan kemudian," katanya.

 

Suci Iriani menghimbau kepada pengelola destinasi dan desa wisata, serta usaha jasa pariwisata yang ada di Kabupaten Sleman untuk memastikan operasional baik dari sisi manajemen maupun dalam memberikan layanan bagi tamu lebih ketat dalam menerapkan protokol kesehatan. Sehingga dapat mencegah penularan Covid-19.

"Sebelum, saat, dan sesudah hari raya kami terus melakukan monitoring terkait pelaksanaan SOP protokol kesehatan baik ke destinasi maupun usaha jasa pariwisata," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

Regional
Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Regional
Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Regional
Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Regional
Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Regional
Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Regional
Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Regional
3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

Regional
Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Regional
Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Regional
Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Tertutup Longsor, Akses Jalan Dua Desa di Sikka Putus Total

Regional
Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Harga Bawang Merah Melonjak di Banda Aceh, Sentuh Rp 70.000 Per Kg

Regional
Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Elpiji 3 Kg Langka, Pemkab Kendal Minta Tambah Pasokan dan Bakal Sidak Restoran

Regional
Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Selamatkan Anak yang Tercebur Sumur, Ayah di Purworejo Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com