Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Penyelundupan 25 Kg Sabu dari Sebatik ke Balikpapan, Diangkut Perahu Cepat Selama 4 Hari

Kompas.com - 12/05/2021, 11:28 WIB
Zakarias Demon Daton,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Timur (Kaltim) menangkap lima pelaku jaringan narkotika jenis sabu dengan barang bukti sebanyak 25 kilogram di Kota Balikpapan, Jumat (7/5/2021) lalu.

Barang haram itu diangkut oleh tiga kurir dari Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Sabu itu diduga dipasok dari Malaysia.

Baca juga: Kisah Pengemis yang Raup Rp 18 Juta Per Bulan, Bisa Bangun Rumah dan Beli Sepeda Motor

Diangkut dengan perahu cepat

Ilustrasi speedboatKOMPAS.com/MASRIADI Ilustrasi speedboat

Kapolda Kaltim Irjen Herry Rudolf Nahak mengatakan, tiga tersangka kurir berinisial ROAN (45), ROS (48), dan S (22) mengangkut sabu menuju Balikpapan menggunakan perahu cepat sewaan.

Mereka diberi upah Rp 50 juta per orang oleh seorang pesuruh di Pare-pare, Sulawesi Selatan.

Perahu cepat itu disewa di Wakatobi, lalu menuju Pulau Sebatik dengan rencana kembali singgah Balikpapan, kemudian ke Pare-pare.

Rute Sebatik - Balikpapan memakan waktu sekitar empat hari sejak ketiga bertolak dan rencana tiba di Balikpapan, Jumat (7/5/2021).

"Mereka tidak singgah ke mana-mana sebelum tiba ke tujuan di Balikpapan," ungkap Herry saat menggelar siaran pers di Balikpapan, Selasa (11/5/2021).

Baca juga: Bebas dari Penjara, Mantan Petinggi Sunda Empire Ingin Diangkat Jadi Duta Bangsa dan Selesaikan Konflik KKB

Aksi tercium petugas

Ketiga kurir itu menumpuk sabu kemasan hijau bertuliskan aksara China sebanyak 25 bungkus di bagian sudut perahu cepat.

Rencananya di Balikpapan, dua tersangka inisial AAT (23) dan RAA (23) bersiap menerima barang itu dengan pembagian, 12 kilogram dibawa ke Samarinda, dan 13 kilogram menuju Pare-pare.

Rupanya, aksi jaringan ini sudah tercium lama oleh Direktorat Reserse Narkoba Polda Kaltim.

Sejak Maret 2021, Polda Kaltim sudah membuntuti gerak-gerik dan komunikasi para pelaku.

Dua bulan kemudian, rencana itu baru dieksekusi.

"Kenapa mereka baru ambil, karena mereka memastikan terlebih dahulu pembeli. Kita sudah ikuti gerak-gerik kelompok ini sejak Maret," ungkap Direktur Reserse Narkoba Polda Kaltim Komisaris Besar Rickynaldo Chairul.

Baca juga: Detik-detik Mobil Rombongan Kapolres dan Brimob di Papua Tiga Kali Ditembaki OTK

Saat sandar langsung ditangkap

Ilustrasi penangkapan.SHUTTERSTOCK Ilustrasi penangkapan.

Ketika hari mulai gelap pada Jumat (7/5/2021), petugas dari Direktorat Reserse Narkoba Polda Kaltim sudah siap.

Mereka berjaga-jaga di Pantai Manggar, Kecamatan Balikpapan Timur.

Sekira pukul 21.00 Wita, muncul sebuah perahu cepat membawa 25 bungkus sabu diawaki tiga orang. Sementara dua lainnya siap menjemput di sekitar pantai.

Saat perahu berlabu aparat langsung membekuk. Kelimanya tak berkutik. Langsung digiring menuju Polda Kaltim malam itu juga.

Berdasarkan pemeriksaan awal, tiga tersangka yang menjemput sabu di Sebatik atas perintah seseorang yang ada di Pare-pare.

Karenanya, setelah stok di Balikpapan, ketiga tersangka dengan perahu cepat itu akan bertolak ke Pare-pare.

"Kita akan kejar siapa penyandang dana dan otak pengedar," tegas Kapolda Herry.

Baca juga: Kisah Carliana, Mantan TKI yang Nekat Mudik, 6 Tahun Tak Jumpa Anak, ATM Terblokir di Taiwan

Diduga jaringan internasional

Dilihat dari kemasan, Herry menduga ada jaringan internasional yang terlibat. Sebab, bungkus hijau bertuliskan aksara China, mirip dengan tangkapan Badan Narkotika Nasional (BNN) beberapa waktu lalu.

”Makanya perlu diselidiki lebih jauh, kenapa mereka ambil sabu di Sebatik,"  ucap Herry.

Dalam catatan Polda Kaltim, tangkapan 25 kilogram sabu ini merupakan yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Sebelumnya pernah tujuh kilogram.

Jumlah pasokan yang masuk ke Kaltim sebanyak itu, kata Herry, sebagai bukti bahwa Kaltim dianggap sebagai pasar potensial peredaran narkoba karena jumlah penggunanya lumayan banyak.

Karena itu, untuk memutus rantai perlu keterlibatan semua pihak.

"Kami minta kepada masyarakat yang melihat ada pengguna atau peredaran segera melapor polisi," imbau Herry.

Baca juga: Gubernur Edy Rahmayadi Geser Kadis Kesehatan Sumut, Ada Apa?

Polisi telusuri otak kejahatan

Perihal penulusuran otak di balik tangkapan 25 kilogram sabu masih dalam penelusuran polisi.

Direktur Reserse Narkoba Polda Kaltim Komisaris Besar Rickynaldo Chairul mengaku sudah mengantongi beberapa nama yang diduga kuat terlibat.

"Kita masih lakukan pengembangan. Butuh waktu untuk mengamankan jaringan ini," ungkap dia.

Sementara, lima tersangka di tahan di Polda Kaltim, dijerat UU Nomor 35/2009 tentang Narkotika Pasal 114 dengan ancaman hukuman maksimal seumur hidup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com