LAMPUNG, KOMPAS.com - Sebuah pamflet digital bernada provokatif beredar di sejumlah grup di Facebook.
Pamflet tersebut mengajak para warga Lampung yang menjadi perantau untuk menembus penyekatan pemudik seperti yang terjadi di Karawang.
Pamflet yang tersebar sejak Selasa (11/5/2021) sore itu berupa foto vektor Menara Siger dengan sejumlah teks bernada ajakan.
Tulisan yang berada di dalam foto itu diantaranya, "Mudik 2021 Jalur Corona Jabodetabek - Lampung" dan "Mudik Serentak".
Baca juga: Mobil Plat M Terobos Pos Penyekatan di Malang, Nyaris Lukai Polisi
Ajakan untuk menjebol penyekatan pemudik yang dicantumkan dalam foto tersebut disebutkan dengan titik kumpul di Cilegon pada 11 Mei 2021 malam.
Belum diketahui akun yang pertama kali mengunggah pamflet provokatif tersebut.
Namun, sejumlah warganet mencibir ajakan itu dan menyebutnya sebagai tindakan sia-sia.
Terkait ajakan bernada provokatif ini, Kabid Humas Polda Lampung Komisaris Besar (Kombes) Zahwani Pandra Arsyad mengimbau agar masyarakat tidak terpancing dan melakukan hal justru merugikan diri sendiri serta keluarga.
Pandra yang juga Kasatgas Bantuan Operasional (KBO) Operasi Ketupat Krakatau ini mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan polda-polda lain yang menjadi jalur pemudik.
"Jangan terpancing dengan ajakan tersebut," kata Pandra, saat dihubungi, Selasa (11/5/2021) malam.
Pandra mengatakan, diharapkan semua masyarakat bisa menahan diri.
Karena penyekatan pemudik yang dilakukan saat ini adalah untuk kebaikan bersama.
"Wilayah Lampung tadi siang masih tiga kabupaten yang zona kuning. Sekarang hanya tinggal 1 yang zona kuning, yakni di Tanggamus. Jangan sampai kenekatan untuk mudik menjadi bumerang dan menimbulkan klaster (Covid-19) baru," kata Pandra.
Baca juga: Dalam Sehari 588 Orang di Riau Positif Covid-19, 25 Meninggal
Pandra meminta masyarakat bersabar untuk tidak mudik terlebih dahulu, mengingat penyebaran kasus Covid-19 belum ada tanda melandai.
"Harap bersabar, ini adalah ujian dari Allah untuk kita meraih kemenangan nantinya. Tidak hanya masyarakat yang berkorban, para petugas di lapangan pun sama, mereka tidak bisa mudik dan bertemu dengan keluarganya," kata Pandra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.