Mundjidah menuturkan, guna mencegah timbulnya kerumunan saat pelaksanaan rangkaian ibadah pada Hari Raya Idul Fitri, pihaknya mengaktifkan kembali posko penanganan dan penanggulangan Covid-19 yang ada di desa.
Posko yang berada di setiap RT diharapkan bisa meredam keinginan masyarakat yang ingin menggelar takbir keliling, kemudian mengarahkannya untuk melakukan takbiran di masjid atau mushala terdekat.
"Tentu takbiran dilaksanakan dengan jumlah orang terbatas, mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga jarak. Kami efektifkan kembali posko yang ada di desa," kata Mundjidah.
Baca juga: Copot Lurah yang Minta THR ke Pengusaha, Bupati Jombang: Tak Sesuai Sumpah Jabatan
Selain meminta agar masyarakat tidak bisa menggelar takbir keliling, Mundjidah juga meminta masyarakat mematuhi protokol kesehatan saat melaksanakan shalat Idul Fitri.
Shalat Idul Fitri diminta dilaksanakan dalam waktu yang tidak terlalu lama, menjaga jarak antar jemaah, serta tidak bersalaman usai shalat Idul Fitri.
Kemudian untuk silaturahmi yang menjadi bagian penting dari lebaran Idul Fitri, diharapkan bisa dihindari pertemuan langsung dan lebih mengoptimalkan fasilitas virtual.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.