Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Petasan Meledak Tewaskan 2 Orang, Polisi Amankan Barang Bukti 4 Kilogram Bubuk Mesiu

Kompas.com - 11/05/2021, 17:11 WIB
Slamet Widodo,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

TULUNGAGUNG,KOMPAS.com - Polisi kembali melakukan rangkaian olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi ledakan petasan yang mengakibatkan dua orang meninggal dunia, di Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Hasilnya, polisi menemukan barang bukti berupa alat pembuat petasan, 4 kilogram bubuk mesiu dan sejumlah petasan siap ledak, Selasa (11/05/2021).

Berdasarkan pemeriksaan sementara, petasan yang meledak berjumlah sekitar 20 petasan.

Baca juga: Kisah Pengemis yang Raup Rp 18 Juta Per Bulan, Bisa Bangun Rumah dan Beli Sepeda Motor

Olah TKP kedua

Ilustrasi garis polisi.SHUTTERSTOCK Ilustrasi garis polisi.

Olah TKP ini merupakan kali kedua yang dilakukan oleh anggota Inafis Satreskrim Polres Tulungagung setelah sebelumnya olah TKP pertama dilakukan pada Selasa (11/05/2021) dini hari.

Hasilnya, polisi kembali menemukan sejumlah barang bukti di lokasi.

Polisi menemukan barang bukti berupa bubuk mesiu seberat  4 kilogram, tiga petasan ukuran besar siap ledak, peralatan untuk memproduksi petasan, sumbu hingga telepon genggam milik korban. 

“Ini olah TKP yang ke-2, dan kembali ditemukan barang bukti berupa bubuk mesiu, sumbu, petasan sudah jadi, serta telepon genggam milik korban,” terang Kapolsek Rejotangan Tulungagung AKP Heri Purwanto.

Baca juga: Gubernur Edy Rahmayadi Geser Kadis Kesehatan Sumut, Ada Apa?

 

Ilustrasi ledakan.Shutterstock Ilustrasi ledakan.
Periksa saksi-saksi

Polisi juga telah melakukan pemeriksaan terhadap dua orang saksi yang berada di lokasi kejadian saat terjadi ledakan.

Sedangkan, para korban lain masih belum bisa dimintai keterangan, lantaran masih menjalani perawatan di rumah sakit.

“Kami lakukan pemeriksaan terhadap dua saksi korban, yang mengalami luka ringan. Saksi lain yang berada di lokasi belum bisa kami mintai keterangan, sebab masih menjalani perawatan medis,” ujar AKP Heri Purwanto.

Baca juga: Bebas dari Penjara, Mantan Petinggi Sunda Empire Ingin Diangkat Jadi Duta Bangsa dan Selesaikan Konflik KKB

Diduga, petasan meledak pada saat korban memasukkan sumbu kedalam gulungan kertas yang sudah berisi bubuk mesiu.

 

“Diduga, ledakan dipicu ketika korban memasukkan sumbu kedalam gulungan petasan. Apa karena terlalu kuat memasukkannya, sehingga timbul percikan dan meledak,” ujar AKP Heri Purwanto.

Saat olah tempat kejadian, polisi juga menemukan titik pusat ledakan yakni lantai semen berlubang sedalam sekitar 5 sentimeter, dengan diameter 40 sentimeter.

Baca juga: 2 Orang Tewas, 7 Luka-luka akibat Ledakan Saat Meracik Petasan di Tulungagung

Sentra petasan

Polisi menyebut, desa Sukorejowetan menjadi salah satu sentra bermain petasan saat Lebaran.

Menurut pengakuan saksi, rumah tempat kejadian telah dua kali digunakan untuk memproduksi petasan setiap menjelang Hari Raya.

“Dari keterangan, rumah tersebut sudah dua kali membuat petasan. Yakni jelang lebaran tahun 2020, dan jelang lebaran tahun ini 2021,” ujar AKP Heri Purwanto.

Sebelumnya, sekitar pukul 23.00 Wib, Senin (10/05/2021) terjadi ledakan besar di sebuah rumah kosong di desa Sukorejo Wetan, kecamatan Rejotangan Tulungagung.

Ledakan yang berasal dari petasan mengakibatkan dua korban meninggal dunia dan tujuh lainnya mengalami luka-luka.

Selain mengakibatkan korban meninggal dan luka, atap rumah tempat membuat petasan porak-poranda.

Sedangkan bagian dalam rumah berserakan, dipenuhi sobekan kertas serta benda lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com