BANDUNG, KOMPAS.com - "Pusing banget." Kalimat itu terlontar dari mulut seorang pelaku pariwisata yang juga merupakan Director of Sales Grand Hotel Preanger, Niana, kepada Kompas.com.
Buat sektor pariwisata seperti perhotelan, pandemi Covid-19 bukanlah hal yang mudah. Begitu pun saat pemerintah mengumumkan kebijakan larangan mudik 2021.
Karena itu artinya, Niana harus memutar otak untuk mengganti semua strategi bisnis yang sudah disusunnya jauh-jauh hari.
"Dari akhir Maret kami sudah menyiapkan strategi promosi April-Mei untuk Ramadhan dan Eid Mubarak. Lalu ada tarik ulur kebijakan larangan mudik. Aduh gimana ini," ujar Niana.
Baca juga: Provokator Saat Penyekatan Mudik Ditangkap, Polisi: Anggota Saya Ditendang
Ubah strategi
Setelah kebijakan larangan mudik keluar, ada calon tamu yang membatalkan pesanan dan memilih wait and see.
"Setiap hari kami pantau pengembangan reservasi, puasa bagus. Tapi tanggal 12 (Mei) langsung turun. Ada yang udah masuk tapi di-cancel lagi karena melihat situasi," tutur dia.
Baca juga: 2 Provokator Saat Penyekatan Mudik Ditangkap, Tendang Petugas hingga Positif Narkoba